LASKARMEDIA.COM, PEKANBARU – Pesta demokrasi sebentar lagi akan dilaksanakan. Banyak bermunculan calon-calon legislatif mulai dari tingkat kabupaten kota, provinsi sampai tingkatan pusat.
Salah satu sosok kontestan yang muncul dalam Pileg 2024 ini adalah seorang jurnalis dan juga aktivis konsumen yaitu Nuvli Aldi, S.E.
Sosok ini sangat familiar di dunia jurnalis terkhusus di pendidikan ini maju atas keinginan teman dan keluarga dengan tujuan adalah untuk menjadi wakil dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam wawancara khususnya, Nuvli Aldi, S.E., yang akrab dipanggil Adi Kampai mengatakan majunya dia untuk bertarung pada Pileg 2024 kali ini adalah atas saran dari teman dan keluarga untuk dapat menjadi wakil masyarakat dalam mengantar aspirasi mereka kepada pemerintah.
Selain itu, yang paling utama mengapa dia ingin maju karena melihat kondisi bangsa dan negara ini krisis dengan pemimpin-pemimpin yang berpihak pada masyarakat.
“Saya melihat banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh legislatif yang tidak pro rakyat, selain itu saya juga melihat khususnya di dunia pendidikan banyak sekali dilema-dilema yang terjadi. Khususnya di Kota Pekanbaru masih ada sekolah yang sarana dan prasarana yang kurang. Mau diperbaiki anggaran tidak cukup. Kemudian bila kita tilik ke masyarakat bawah khususnya UMKM, masih banyak mereka yang bingung harus kemana mencari modal usaha, memasarkan produk dan lainnya”. Inilah salah satu tugas kita nantinya sebagai seorang legislator untuk dapat menyuarakan aspirasi-aspirasi tersebut kepada pemerintah”. Ungkap Nuvli Aldi.
Caleg dari Partai Ummat ini dan juga merupakan penggiat perlindungan konsumen ini juga berharap kepada semua lapisan masyarakat agar benar-benar dapat memilih wakil mereka yang dapat memenuhi kriteria yang sudah dicontohkan oleh nabi yakni amanah, siddiq, fathonah, tabligh sehingga pemimpin yang terpilih mewakili suara mereka dapat memperjuangkan aspirasi mereka di parlemen.
Selain itu, Nuvli Aldi juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terbujuk rayu oleh Caleg-caleg yang memberikan uang untuk memilih mereka karena dengan mengambil uang mereka sama artinya kita telah menjual suara kita sehingga akan merugikan kita semua selama 5 tahun kedepan.
“Ingat, ketika kita mengambil uang dari salah satu caleg dan mereka duduk nantinya maka tujuan utama mereka adalah bagaimana mereka dapat mengembalikan dana yang sudah dikeluarkan tersebut di masa jabatannya sehingga mereka tidak akan peduli lagi dengan aspirasi yang kita sampaikan. Ini sudah terbukti dan sama-sama kita rasakan”. Tutup Nuvli Aldi, S.E.
LM103
