LaskarMedia.ComKupang– Gerakan Anti Premanisme atau yang di singkat GARAP lakukan aksi unjuk rasa terkait aksi pemukulan terhadap seorang jurnalis dari salah satu media di Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Aksi Unjuk Rasa yang berlangsung pada 04 Mei 2022 tersebut dengan sasaran aksi di depan Mapolda NTT, Kota Kupang.
Aksi bela Faby Latuan di pimpin oleh Jefri Meo selaku Korlap dan Hendi Making sebagai Kordum dan diikuti oleh massa aksi sekitar 15 orang dari kalangan mahasiswa dan beberapa anggota PMKRI Cabang Kupang.
Tampak beberapa spanduk yang dibentangkan oleh masa aksi dengan bertuliskan “NTT ANTI PREMAN!!!!
SAVE FABY LATUAN, TANGKAP DAN ADILI PELAKU PENGEROYOKAN dan TANGKAP AKTOR INTELETUAL”.
Berdasarkan informasi yang diperoleh LaskarMedia.Com Rabu 04 Mei 2022, beberapa tuntutan GARAP dalam aksi Bela Fabi Latuan yakni, meminta Polda NTT untuk memberantas perilaku-perilaku premanisme di NTT, meminta Polda NTT untuk mengungkap aktor intelektual di balik pemukulan wartawan Faby Latuan serta menginginkan agar kasus ini menjadi corong sehingga kasus-kasus premanisme tidak terjadi lagi di kemudian hari terhadap para jurnalis.
Selain itu GARAP juga menuntut dan mendesak Polda NTT untuk segera memberantas perilaku-perilaku premanisme yang sudah tumbuh subur di NTT, mendesak pihak Polda untuk mengungkap adanya indikasi aktor intelektual di balik kasus pengeroyokan dan percobaan pembunuhan terhadap wartawan FPL dan mendesak Polda NTT untuk mengambil alih kasus tersebut jika pihak Polresta Kupang Kota lamban menyelesaikan kasus tersebut.
“Hari ini dalam aksi ini kami meminta Polda NTT untuk memberantas perilaku-perilaku premanisme di NTT, meminta Polda NTT untuk mengungkap aktor intelektual di balik pemukulan wartawan Faby Latuan serta menginginkan agar kasus ini menjadi corong sehingga kasus-kasus premanisme tidak terjadi lagi di kemudian hari terhadap para jurnalis. Jangan biarkan perilaku premanisme tumbuh subur di NTT”.Papar Korlap GARAP yang diterima LaskarMedia.Com Rabu 04 Mei 2022.
Dalam aksi tersebut, massa sempat bertemu dengan Kabidhumas Polda NTT. Kabidhumas pun mendukung upaya penyelesaian kasus tersebut dan mendukung pemberantasan perilaku premanisme yang ada di NTT.
(LM/132)
