Pandapotan Siregar Bantah Kegiatan Bimtek Sebagai Pencurian Uang Negara

Laskarmedia.com Simalungun – Tokoh masyarakat Kabupaten Padang Lawas Utara, Pandapotan Siregar membantah tudingan LSM dan media terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa kegiatan Bimbingan Teknis Desa (bimtek) dalam dua kegiatan pelatihan kepala Desa se- kabupaten Padang Lawas Utara di Kota Wisata Parapat, Simalungun yang berlangsung dari tanggal 9 sampai 13 September 2023, dinilai merugikan negara.

Menurut Pandapotan justru kegiatan Bimbingan Teknis Desa (Bimtek) adalah upaya pemerintahan desa dalam mewujudkan pembangunan di Desa agar memiliki akuntabilitas sosial dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan desa yang mandiri, demokratis dan partisipatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa.

“Saya sangat kecewa atas adanya tudingan orang yang tidak bertanggung jawab menyebutkan bahwa kegiatan Bimtek itu adalah merugikan Negara. Justru kegiatan Bimbingan Teknis Desa itu adalah upaya pemerintah agar dapat mewujudkan pembangunan Desa yang mandiri, demokratis dan partisipatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kata Pandapotan.

Hal itu juga sebagai upaya penanggulangan kemiskinan melalui pelatihan-pelatihan agar memberikan pemahaman dan kemampuan guna membangun sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta sinergitas dengan perencanaan pembangunan Pemerintah Daerah.

“Jadi Bimtek itu adalah modal kita untuk upaya penanggulangan kemiskinan melalui pelatihan-pelatihan, Bimbingan teknis sebagai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari mulai Kepala Desa,Sekretaris Desa, Perangkat Desa dan BPD, sehingga nantinya dapat mengembangkan potensi ekonomi lokal sesuai dengan perencanaan pembangunan pemerintahan daerah” Kata Panda.

Aktifis dan juga tokoh pemerhati masyarakat Kabupaten Padang Lawas ini sangat menyesalkan apa yang telah di terbitkan oleh beberapa media terkait pelaksanaan Bimtek dituding merugikan negara adalah sebuah opini yang tidak baik hingga menimbulkan fitnah di telinga masyarakat.

Dimana kegiatan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan itu adalah sebagai peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) agar mampu berdaya saing, mandiri hingga terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga yang Pengangguran.

“Hal ini yang seharusnya para teman-teman media cermati mana yang merugikan negara dan mana yang tidak. justru kegiatan Bimtek ini adalah potensi untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar nantinya dapat dikembangkan oleh Kepala Desa, perangkat Desa dan Badan Pembangunan Desa (BPD) ke masyarakat Desa” ujar Panda.

“Jadi kegiatan ini bukan merugikan negara, namun membangun peningkatan SDM masyarakat Desa untuk terciptanya peluang-peluang usaha yang bisa membangun pendapatan ekonomi warga. Nah jika pelatihan ini terus dikembangkan maka tidak sedikit nantinya perekonomian warga menjadi baik sehingga dapat dikelompokkan dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)”katanya.

Ia menambahkan bahwa Kepala desa dan perangkatnya mempunyai tugas berat dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat Desa.

“Saat ini, Desa dituntut mampu mengelola anggaran pemerintah yang nilainya cukup besar, Sehingga Kades dan perangkatnya mesti lebih meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan ataupun bimbingan teknis (Bimtek) dalam peningkatan kapasitas dan kemampuan perangkat desa dan masyarakat”sebutnya.

Berbeda dikatakan oleh beberapa warga. Salah seorang warga menyebutkan justru menurutnya bahwa kegiatan Bimbingan Teknis Desa yang dilaksanakan dengan judul “Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Menjadi Nilai Ekonomis Guna meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa” adalah suatu nilai positif untuk di kembangkan agar nantinya dapat menjadi pengusaha handal, dan berdaya saing.

“Kami melihat bahwa kegiatan ini sangat positif dilaksanakan agar nantinya kedepan warga masyarakat dapat membuka pasar – pasar UMKM yang dapat dikembangkan di pemerintahan Desa sebagai peningkatan ekonomi warga”ujarnya.

Disela akhir, Pandapotan Siregar berpesan agar para teman – teman media jangan mudah percaya terhadap suatu isu dan opini dalam pemberitaan yang belum tentu benar disampaikan kepadanya.

“Jadi kita sangat sesalkan ya tudingan -tudingan seperti ini. Jadi kita berpesan kepada teman-teman media agar jangan mudah percaya terhadap isu-isu dan opini yang belum tentu kebenarannya” ujar Pandapotan Siregar. (LM- 025)