Kamad MIN Mbay Sejukkan Miskomunikasi Dalam Suasana Kekeluargaan

Motivasi646 Dilihat

Laskarmedia.com,Mbay-Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Mbay Kabupaten Nagekeo Syafri Husen menggandeng P2TP2A Nagekeo serta sejumlah awak media dan orang tua murid, menyelesaikan polemik yang terjadi di MIN Mbay Kabupaten Nagekeo akibat Miskomunikasi dalam balutan suasana kekeluargaan, Kamis 15 September 2022 di Kantor Kamad MIN Mbay.

Sebelumnya, pada Rabu tanggal 14 September 2022 media ini pernah menulis adanya keluhan dari orang tua murid pada sekolah tersebut, namun pihak sekolah akhirnya dengan cepat menanggapi dan menyelesaikan secara arif dan bijak.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Mbay Kabupaten Nagekeo Syafri Husen, dihadapan para guru dan pihak P2TP2A serta orang tua murid menyampaikan, perbedaan pendapat diantara para guru bersama orang tua murid, yang selama ini terjadi bukan sebuah permasalahan yang besar, namun itu merupakan sebuah miskomunikasi yang terjadi diantara kita.

“Demi menyelamatkan masa depan anak sebagai penerus generasi bangsa, selaku kepala Madrasah, saya berharap mari kita semua berdamai dan membuka hati untuk saling memaafkan bersama antara para guru dan orang tua murid, demi anak murid kita yang bersekolah pada sekolah ini, jangan sampai mereka dikorbankan, ” Tandasnya.

“Madrasah yang utama itu dari rumah dan terletak pada seorang ibu. Seorang ibu sangat dekat dengan anaknya. Ada persoalan langsung komunikasi ke pihak sekolah.Pintu gerbang sekolah selalu terbuka untuk siapa saja, apalagi kepada orang tua yang sudah menitipkan anaknya di sekolah ini”.tambah Syafri Husen.

Syafri Husenpun menyampaikan, berkaitan dengan minta pindah anak dari MIN, kepada kedua orang tua murid Syafri Husen berharap tidak boleh dilanjutkan berhubung murid tersebut saat ini berada di kelas V dan sudah mengikuti Assesment Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) bahkan sudah terekam di Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

“Berkaitan dengan minta pindah anak dari MIN, kami harap harus dipahami bahwa anak sudah berada di kelas V dan sudah mengikuti AKMI”.terang Safry Husen.

Begitupun disampaikan salah satu Pembina Pramuka MIN Mbay Nurdin Bhandi. Dikatakan Nurdin, kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan sekolah, semua diarahkan untuk mengikuti latihan, namun tidak berarti semuanya harus berangkat karena ada tahapan penyaringan dan seleksi.

“Kami dari Dewan Guru atau Pembina pramuka tidak ada diskriminatif terhadap salah satu siswa, semua siswa yang berada dalam lembaga Madrasah ini merupakan anak didik kita semua. Terkait keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan saat camping di Nangaroro, masih ada waktu kali berikut, dan pada intinya kita tetap saling menjaga komunikasi baik dan harmonis antar lembaga Madrasah dan orangtua”.ungkap Nurdin.

Pada kesempatan yang sama pula perwakilan dari P2TP2A Nagekeo ibu Ernesta Lokon didampingi ibu Kristina Mogi Wea dalam pertemuan tersebut menyampaikan, kurangnya komunikasi antar pihak terkait sehingga dapat menimbulkan persoalan – persoalan yang tidak kita inginkan. Lebih – lebih berkaitan dengan persoalan anak, peran orangtua dan guru sangat besar dan begitu penting.

“Setiap anak punya kepribadian dan mental yang berbeda. Tidak semua sama, sehingga dalam perlakuannya pun berbeda. Kami akan mengunjungi murid di rumahnya nanti bersama psikolog dari P2TP2A, untuk support kembali anak didik untuk kembali mengikuti KBM di sekolah ini. Harapannya mari kita sama – sama untuk kuatkan kembali mood anak sehingga muncul kembali kepercayaan dirinya seperti semula. Kita tanggalkan ego kita masing – masing, jangan sampai keegoan kita yang dewasa berdampak pada anak didik”.imbau Ernesta.

Pantauan sejumlah awak media dalam pertemuan tersebut berjalan dalam suasana kekeluargaan, meskipun sedikit memanas dalam beberapa menit, akan tetapi pihak sekolah dalam hal ini Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Mbay Kabupaten Nagekeo Syafri Husen dapat mendinginkan suasana tersebut dalam nuansa kekeluargaan ditandai berita acara kesepakatan bersama antara pihak orang tua murid dan pihak sekolah, agar anak dapat kembali mengikuti KBM disekolah bersama teman-temannya seperti sediakala.

Diakhir pertemuan berharga tersebut, kedua belah pihak saling mengungkapkan permohonan maaf sebagai bentuk keberlangsungan jalinan silaturahmi antar orangtua murid dan lembaga Madrasah. 

“Selaku orangtua, kami menghaturkan permohonan maaf yang sebesar – sebesarnya kepada lembaga Madrasah dalam hal ini MIN Mbay, apabila sikap kami beberapa waktu lalu sudah membuat pihak sekolah kurang berkenan. “Ucap Mohamad Zulfa orangtua Murid.

Begitupun ungkapan permohonan maaf disampaikan oleh pihak Madrasah kepada orangtua murid, yang disampaikan secara langsung oleh Kamad Safri Husen. (LM/132).