Laskarmedia.com Bengkulu Utara – Kue Publikasi media yang dianggarkan oleh pemerintah desa yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga menjadikan Media sebagai primadona. Ditambah lagi dengan kemajuan zaman yang begitu canggih sehingga berita dari berbagai penjuru dunia seakan di dalam genggaman dengan benda pipih yang disebut Smartphone atau biasa disebut android, Kamis.(18/1/24)
Sehingga lahirlah kelompok organisasi media yang bekerja sama dengan pemerintah desa dalam memajukan pembangunan, pendidikan dan lembaga penyiaran publik.
Yang hampir memakan korban dari awak media Voice-Bengkulu.com, karena terjadi salah faham dan emosi yang tidak bisa terkendali oleh oknum kepala desa lubuk jale kecamatan kerkap kabupaten Bengkulu .
Diceritakan oleh Ade Agung Sutrajaya Wartawan magang di PT. VOICE NEWS MEDIA yang ditugaskan oleh Universitas Dehasen tempatnya menimba ilmu pengetahuan.
Bermula saat Ade melihat di postingan salah satu group aplikasi WhatsApp bahwa ada pertemuan puluhan pimpinan media online dengan para kepala desa se-Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara pada Rabu 17 Januari 2024 lalu berlokasi di gedung eks perpustakaan.
Maka Ade agung Sutrajaya pun datang ke lokasi dan diajak masuk ke ruang rapat. Tak ada badai tak ada hujan tiba-tiba oknum kepala desa lubuk jale pun menghampiri langsung memelintir tangan dan mengayunkan tinjunya yang besar seperti petinju internasional Mike Tyson itu ke arah Ade.
Untung saja segera dicegah oleh beberapa rekan kepala desa dan pimpinan media online yang ikut hadir, merasa dirinya terancam maka Ade pun segera meninggalkan lokasi rapat namun dipanggil oleh kepala desa Simpang ketenong dikatakannya, “Ba kalau lak bgaseak a, ngen uku Bae (Ayo kalau mau berkelahi dengan aku saja-Red)”, ujar Ade menirukan gaya kades simpang ketenong yang diduga punya ijazah sarjana hukum dan berlagak seperti jagoan dimedan tempur Mungkin karena bapaknya seorang mantan Camat dan juga mencalonkan diri menjadi wakil rakyat.
Merasa terancam Ade pun meninggalkan lokasi lalu melaporkan masalah tersebut ke pihak pimpinan media voice-Bengkulu.com.
Setelah mendengar keterangan dari awak medianya maka pimpinan redaksi voice-Bengkulu.com pun berkonsultasi dengan pihak polres Bengkulu Utara. Disaat di Polres Bengkulu Utara Kepala desa lubuk jale melakukan pembicaraan melalui seluler menjelaskan bahwa itu adalah salah faham, kades lubuk jale pun meminta maaf Karena dirinya mengira bahwa Ade yang mengirim kan photo ke group WhatsApp Aliansi LSM Bengkulu Utara sehingga Dirinya emosi.
“Dio photo knirim tun ngen Sahril, dang minai maaf U ( ini photo yang dikirim ke Sahril = Ketua aliansi LSM Bengkulu Utara)”, bunyi Voice note kepala desa lubuk jale.
Lalu Kepala desa lubuk jale melakukan panggilan suara yang isinya,
“Dang minai maaf kejadian o nano , coa si saleak NU ano, cangdo ku kmirim photo ne. Dang minai maaf Nien. La uku Ano kan emosi ke Nadeak baheri gi tun sminggung gen ne.sako ku ko Ano kmirim photo, dang miling cangdo dang minai maaf Nien de. Coa wajar awei o Ano. ku minai maaf we (Saya minta maaf atas kejadian tadi, itu bukan salah kamu tadi, sebentar lagi saya kirim fotonya. Saya benar-benar minta maaflah tadi kan saya emosi karena baheri yang bilang orang menyinggung namanya, sangka saya tadi kamu yang mengirim foto ke group aliansi LSM Bengkulu Utara, saya sangat minta maaf sekali lagi dan tidak wajar saya seperti itu tadi “, ujar Kades Lubuk Jale dengan nafas yang tersengal-sengal.
Saat berkonsultasi dengan pihak Reskrim polres Bengkulu Utara dan mendengar rekaman pembicaraan antara Kepala desa lubuk jale dan Ade yang meminta maaf. Maka pihak media online PT VOICE NEWS MEDIA yang sebagai Mitra POLRI dan Mitra Pemerintah menginginkan adanya mediasi antara kepala desa lubuk jale, kepala desa Simpang ketenong dengan crew Media online Voice-bengkulu.com.
Saat berkonsultasi dengan pihak polres Bengkulu Utara sempat nimbrung juga Kepala desa perbo dan kepala desa talang Curup.
Di tempat Terpisah Direktur PT VOICE NEWS MEDIA Iskandar Zulkarnain menyampaikan kepada awak medianya bahwa kita juga harus memaklumi kondisi psikologis dari kepala desa lubuk jale dan simpang ketenong.
“Sebagai seorang kepala desa mungkin saja dia lelah, mungkin saja beban pikirannya berat , mungkin saja dia lagi lapar dan banyak kemungkinan lainnya, belum lagi pemberitaan mengenai Double Job perangkat desa, belum lagi pemberitaan mengenai Badan usaha milik desa yang di duga dikelola secara pribadi oleh kades simpang ketenong, belum lagi tekanan batin bagaimana cara untuk mencari suara sang ayah di pileg 2024”, ujar Iskandar Z lebih lanjut. (LM- 025)