Tim Teknis Bidang Pertamanan DLHK Ngaku Siap Dipanggil APH

Berita38 Dilihat

Laskarmedia.com Karawang – Tim Teknis Bidang Pertamanan DLHK memgaku siap dipanggil APH ., KMG Karawang Motitoring Group ( (KMG)segera merespon membuat laporan.

Lembaga anti korupsi Karawang Monitoring Group ( (KMG) akan segera membuat laporan ke APH ikhwal anggaran pemeliharaam dan pembangunan taman  DLHK Karawang yang sebelum nya mengaku siap diselidiki APH.

“KMG merespon akan segera menindak lanjuti laporan informasi ke APH  guna menjawab keterangan Tim teknis bidang pengendalian, pencemaran keaneragaman hayati atau (bidang pertamanan) .

Dede Pramiadi selaku PPK yang diduga telah memboroskan anggaran pemeliharaan yang dialokasikan APBD Karawang.

Kami akan lakukan pendataan seluruh paket proyek pertamanan. baik yang dilelang LPSE maupun Penunjukan langsung ( PL) termasuk jumlah dan jenis kembang dan pohon yang ditanam ada kesesuaian tidak dengan RAB dan kontrak yang sudah di sepakati , ” tegas ketua KMG Imor Rosadi dikantornya Kamis (5/9/24)

Menurut Imron, uang Rp 8 milyar yang digelontorkan APBD 2024 itu duit rakyat, untuk bidang Pengendalian ,pencemaran dan keaneraragaman hayati seharusnya digunakan dengan baik untuk pembangunan taman dan pemeliharaan ,jangan asal bongkar lalu di bangun lagi ,PPK harus bisa mengefektifkan anggaran ,dan menjaga serta memelihara hasil pembangunan, jangan baru setahun dibangun dibongkar, itu kan namanya pemborosan.

Sebagai pembanding taman di galuh mas itu dibangun cukup sekali hingga sekarang tidak di gonta ganti tanamnnya tapi bagus dan indah sehingga tidak boros anggaran ” kata nya

Begitu juga proyek The Window yang berlokasi di bunderan Badami Yang tak jauh dari gerbang Tol Karawang Barat dikabarkan pembangunannya bersumber dari anggaran APBD Karawang sebesar Rp 6,5 milyar dan CSR dua perusahaan besar

Tugu taman Seluas 3000 M2 ,mulai dibangun. tahun 2023 sedangkan fijising bidang Taman DLHK mengalokasikan APBD 2024 sebesar Rp 1.8 milyar sedangkan taman yang diduga dibongkar pasang diantaranya berlokasi di depan kantor Bapenda , bunderan badami, lampu merah Tanjung pura, Jembatan gantung Teluk Jambe dan sejumlah lokasi lainnya ,jadi wajar saja dikritik mantan pensiunan Pemkab dan dianggap pemborosan anggaran pemerintah.

Ada dugaan faktor kesengajaan dilakukan bidang Taman DLHK membongkar pasang sejumlah lokasi taman yang baru bahkan belum setahun usianya sudah di bongkar padahal anggran pemeliharaan taman cukup signifikan hingga Rp
2.8 milyar lalu kenapa taman yang masih layak dibongkar pasang, kami akan respon tim Teknis dan PPK bidang Pengendalian pencematan keaneragaman hayati .

Dengan membuat laporan ke APH agar polemik dugaan bongkar pasang proyek pertamanan dilakukan penyelidikan ” pungkasnya

Sebelumnya Kabid Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati) Dede Pramiadi mengatakan anggran bidang Taman DLHK seluruhnya sebesar RP 8 Milyar di alokasikan membayar honor 150 tenaga harian dan 13 paket PL. 4 paket Pokir dan 3 paket hasil musrembang, serta 6 paket pengecatan kanstin dan satu paket pengadaan pupuk serta 12 paker pemeliharaan taman dan satu paket LPSE Window bunderan badami sebesar Rp 1.8 Milyar(lm139)