Laporan : Suherman Amin Bireuen Aceh
Masjid Agung Baitul A’la atau lebih populer disebut masyarakat Aceh Masjid Giok yang berlokasi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, tepatnya Desa Lueng Baro, Kecamatan Suka Makmur, Komplek Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh merupakan pesona objek wisata religius.
Untuk menuju ke Masjid Giok bagi masyarakat Lhokseumawe, Bireuen bisa menempuh jalur tengah dan dekat melalui Arah Bener Meriah – Arah Beutung Ateh – namun dengan menempuh jalan berliku dan berkelok serta mendaki akan tetapi lebih dekat jika menempuh jalur Barat Banda Aceh – Meulaboh.
Dalam perjalanan ” Familys Gathering ” rombongan Drs Teungku H Faizin , M. Pd wartawan beritaterbit. com yang tergabung dalam wadah organisasi Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI) Kabupaten Bireuen menyebut, perjalanan yang penuh pengalaman dengan tantangan jalan yang berkelok kemudian menanjak tajam dan pak Supir harus benar benar konsentrasi di Gunung Singgah Mata.
Pun demikian, kata Pak Faizin yang juga Dosen di Universitas Al Muslim Peusangan Bireuen Aceh sangat menyenangkan apalagi telah lama diinginkan bisa berwisata religi mengunjungi Masjid Agung Baitul A’La yang lebih terkenal ” Masjid Giok ” di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh.
Dijelaskan, Masjid yang Unik di Dunia dan sesuai penjelasan warga disana dan serta data di Masjid tersebut, ramai dikunjungi wisatawan daerah dan lokal dalam bulan Ramadhan.
Masjid Giok tersebut luasnya 75 x 50 meter yang mampu menampung 6500 jamaah . Dan perpaduan gaya Arsitektur Asia Tenggara, Turki, Timur Tengah dan Aceh.
Sesuai catata Masjid itu mulai dikerjakankan Tahun 2012 semasa Bupati T. Zulkarnaen dan diresmikan Tahun 2022 yang lalu sudah rampung 80 % dengan menghabiskan anggaran yang telah terpakai lebih kurang 200 milyar.
Dan dibangun di atas lahan seluas 15 hektare, dengan lantai dan dinding di lapisi batu giok, membuat kesejukan alam terasa saat masuk ke masjid tersebut.
Memang kata Pak Faizin Masjid giok yang berarsitek Timur Tengah dipadukan dengan interior ala Aceh, membuat masjid ini berbeda dengan masjid lainnya di Aceh, apalagi dilapisi oleh batu mulia.
Luar biasa jajaran keramik dari batu giok pada dinding cukup pula menarik perhatian bagi pengunjung, perpaduan warna biru tua, biru muda, hijau, coklat dan kehitaman nampak kesan alaminya dan tiang bangunan juga terlapisi oleh bahan tersebut.
Pada bagian dalam qubah Masjid, terdapat ornamen yang cukup membuat mata terpesona ala bangunan ibadah di negara Timur Tengah, membuat keindahannya bak berada di negeri Arab.
” Saya cukup tertarik saat berada di dalam masjid, selain adem, suasana dingin yang ditimbulkan batu giok, sangat membuat sejuk dan enak untuk berlama-lama.” Katanya merasa sangat nyaman
“Ini sebuah karya yang sangat berkesan, baru kali ini mungkin karya pertama yang ada di Indonesia, satu-satunya masjid yang ada Indonesia yang membuat kita sangat nyaman untuk salat di sini,”
Menurutnya, ornamen dan interior masjid berbahan batu giok itu sangat langka didapati di daerah lain, sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi para pengunjung nantinya.
Disebutkan dirinya yang sengaja meluangkan waktu yang telah lama berkeinginan mengunjungi Masjid Giok terlaksana Minggu 28 Januari 2024, dan berangkat sehari sebelumnya menempuh jalan darat yang berliku, berkelok dan tanjakan jalan pegunungan bersama Tim Pengkajian Sosial Budaya dari Universitas Almuslim Bireuen berangkat jalan darat melalui Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya mencapai 10 jam perjalanan. Dapat disebutkan jalan melintas Provinsi Aceh dari pesisir Utara Selat Malaka menuju selatan Aceh.
Sungguh sangat menegangkan tanjakan berkelok dan menurun dipegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong Ateh Kabupaten Nagan Raya yang merupakan wilayah hutan lindung yang harus dijaga keasriannya.
Disitu terdapat satu Pesantren tradisional terkenal Pesantren Tgk Bantakiah yang telah dibumihanguskan masa komplik Aceh dan Pimpinannya Tgk Bantakiah dan sejumlah Guru Pengajian dihabisi.
Bila sore hari di Pegunungan Singgah Mata selalu hujan sehingga jalan yang sempit dan licin ditambah kabut sangat sulit dilalui dan harus exstra hati hati setiap mobil yang melintas.
Dengan menempuh jalan yang panjang dan menegangkan, akhirnya tiba di Kota Jeram Nagan Raya dan beristirahat mencari penginapan.
Kemudian sebagaimana rencana sebelumnya mengunjungi Masjid Giok bersama Tim Pengkajian Sosial Budaya dari Universitas Almuslim Bidang Pengabdian Masyarakat tiba masjid dan melihat banyak pengunjung apa lagi hari libur Minggu, maka setelah shalat sunat kami menemui petugas Bilal Masjid Tgk Abdurrahman Amin.
Kemudian dikantor Masjid disampaikan kronologis sejak awal tahun 2012 rencana membangun Masjid Kabupaten yaitu Masjid Agung Baitul A’La
Bupati masa tersebut T Zulkarnain melihat potensi daerah Nagan Raya yang terkenal Batu Giok dan setiap hari datang pengunjung mencari dan membeli Giok untuk dijadikan mata Cincin. Bahwa Giok tersebut dicari di Pegunungan Singgah yang dilintasi jalan negara dari Kabupaten Aceh Tengah ke Kabupaten Nagan Raya.
Atas inisiatif Bupati maka disepakati bahwa Lantai Masjid, tiang dan dinding utama di mimbar depan akan dipasang batu giok. Untuk terlaksana keinginan tersebut didatangkan pengrajin batu yaitu Sumoji ahli batu dari Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Kemudian pabrik tempat pengolah, pembentuk batu giok menggunakan Pisau Pembelah Batu kwalitas intan atau Diamond. Pabriknya di Desa Blang Paseh Kecamatan Suka Makmur. Untuk pekerjaan pembuatan besar lantai 60 x 150 meter, sementara untuk dinding 40 x 50 meter. Dengan biaya ongkos pembuatannya mencamai 10 milyar.
Sungguh luar biasa bahwa Gunung Singgah Mata penghasil Giok terbaik didunia jenis Giok Hijau perpaduan putih, Jadait, Nephrit, Blac Jaded dan solar dengan tingkat kekerasan 7 Mohn.
Maka lantai masjid terasa dingin mampu mengatasi cuaca panas. Bahwa Batu Giok Singgah Mata melebihi kekuatan menyerap panas diatas Granit.
Walau pengeluaran biaya pembangunan Masjid Giok sekitar 200 milyar tapi bila ditelaah nilai pragmatis mencapai puluhan trilyun dengan pemakaian lantai giok, tiang dan dinding depan ornamen yang luar biasa tidak dimiliki masjid lainnya
Sungguh terasa terharu dan menakjubkan bila sempat melaksakan shalat di Masjid Agung Baitul A’La ” Masjid Giok ” Suka Makmur, Kabupaten Nagan Raya Aceh. *****