Laskarmedia.com Jakarta – Ikatan keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) tegaskan tidak pernah terlibat dalam pertemuan korban penghilangan paksa 1997-1998 dengan pimpinan partai Gerindra di jakarta baru baru ini.
Hal itu ditegaskan oleh Sekertaris Umum IKOHI, Zaenal Muttaqin melalui keterangan tertulis kepada media menanggapi pemberitaan media online berjudul “Dasco dan Habiburokman Silaturahmi dengan Keluarga-Aktivis 98”.
Menurut Zaenal, pihaknya tidak tahu rencana dan tidak terlibat dalam pertemuan sebagaimana tertuang dalam link berita yang dimuat di laman detik.com .
“Setelah kami telusuri ternyata pertemuan tersebut diinisiasi dan difasilitasi oleh saudara Mugiyanto, staf Deputi V pada Kantor Staf Presiden (KSP) yang merupakan penyintas dalam kasus penghilangan paksa pada tahun 1998” ujarnya, Minggu 4/8/24 di Jakarta.
Zaenal mengatakan, Mugiyanto juga adalah mantan ketua IKOHI periode 2000-2014. Tanpa sepengetahuan pengurus IKOHI, dia telah mengundang seluruh keluarga korban dari berbagai daerah ke Jakarta sebagaimana yang tertulis dalam berita Detik.com.
“Secara prinsip, pengurus IKOHI masih tetap dan akan meminta pertanggungjawaban negara atas kasus penghilangan paksa 1997-1998 sebagaiman rekomendasi DPR RI pada tahun 2009 yang berisi:
1. Merekomendasikan Presiden untuk membentuk Pengadilan HAM Ad-hoc;
2. Merekomendasikan Presiden serta segenap insitusi pemerintah serta pihak terkait untuk segera melakukan pencarian terhadap 13 aktivis yang masih hilang;
3. Merekomendasikan Pemerintah untuk merehabilitasi dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang hilang;
4. Merekomendasikan Pemerintah agar segera meratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa sebagai bentuk komitmen dan dukungan untuk menghentikan praktek Penghilangan Paksa di Indonesia” tegasnya.
Diketahui, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Waketum Gerindra Habiburokhman bertemu dengan keluarga dan aktivis 98. Apa yang dibahas?
Momen pertemuan itu diunggah Dasco di akun Instagramnya, Minggu (4/8/2024). Dasco menyampaikan pertemuan ini merupakan silaturahmi.
“Silaturahmi dengan keluarga orang hilang 98 dan para aktivis 98,” tulis Dasco kepada wartawan.
Dasco mengungkap mereka saling bicara dari hati ke hati. Menurutnya, dalam perteman itu mereka menyampaikan keluh kesah serta berdiskusi untuk kemajuan Indonesia yang akan dipimpin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
“Di mana pada saat pertemuan itu kami bicara dari hati ke hati, mendengarkan keluhan, dan kemudian juga mendiskusikan bagaimana Indonesia lebih maju ke depan,” ucap Dasco.
“Semua sepakat untuk mendukung Indonesia maju dan juga mendoakan Pak Prabowo supaya sehat walafiat,” lanjutnya.
Berikut daftar keluarga orang hilang tahun 98 dan para aktivis 98 yang bersilaturahmi dengan Dasco dan Habiburokhman:
1. Fitriwani (Anak Wiji Tukul)
2. Keluarga Aan Rusdianto Aktivis 98
3. Ibu Heni (Kakak Herman Hermawan, Aktivis 98)
4. Ibu Hera (Kakak Herman Hermawan, Aktivis 98)
5. Ibu Fatah (Ibunda Gilang, Aktivis 98)
6. Aan Rusdianto (Aktivis 98)
7. Pak Utomo (Ayah Bimo Petrus, Aktivis 98)
8. Hakim (Anak Dedi Hamidun, Aktivis 97)
9. Suyadi (Kakak dari Suyat, Aktivis 98)
10. Paiyan Siahaan (Aktivis Mei 98)
11. Ayahnya Mugiyanto Aktivis 98
12. Mugiyanto (Aktivis 98)
13. Nina (Adik dari Yadin, Aktivis Mei 98)
14. Navila ( Adik dari Nova Alkatiri, Aktivis 97). (LM- 025)