Laskarmedia.com,Mbay-Mengacu pada hasil rapat koordinasi Persiapan Muktamar PKB ke-6 yang diselenggarakan di Kantor DPP PKB, maka kegiatan Muktamar PKB ke 6 dipastikan di Denpasar Bali pada tanggal 24-26 Agustus 2024.
Hal ini disampaikan Steering Committee (SC) Muktamar PKB, Faisol Reza saat rapat koordinasi persiapan Muktamar pada Rabu 14 Agustus 2024 .
Faisol Reza menekankan bahwa muktamar yang sah hanya diadakan di Bali dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Jadi sekali lagi kami tegaskan tidak ada Muktamar PKB di luar muktamar yang kami selenggarakan di Bali,” kata Faisol Reza di Kantor DPP PKB Rabu 14 Agustus 2024.
Sejalan dengan hasil rapat koordinasi persiapan Muktamar PKB di Denpasar Bali, DPC PKB Nagekeo melalui Ketua DPC PKB Nagekeo Shafar Laga Rema menggelar Konferensi Pers dengan sejumlah awak media menyambut Muktamar PKB Denpasar Bali.
Pada Konferensi pers yang digelar Kamis 15 Agustus 2024, Shafar Laga Rema mengatakan bahwa DPC PKB Nagekeo mendukung penuh H. Abdul Muhaimin Iskandar menjadi Nakhoda PKB periode 2024-2029.
Beberapa alasan disampaikan Shafar terkait dukungan kepada Gus Muhaimin Iskandar, yakni dipandang berprestasi, berhasil menaikan elektabilitas PKB pada pemilu tahun 2024 hingga menduduki posisi ke 4 dengan mendulang 68 kursi di DPR RI.
DPC PKB Nagekeo melalui Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Nagekeo Shafar Laga Rema berkomitmen tetap mengusung Gus Muhaimin Iskandar menakhodai PKB Periode 2024-2029.
Menurut Shafar, Gus Muhaimin dipandang sebagai tokoh inspiratif, tokoh milenial dan pemimpin muda masa depan Indonesia.
“Gus Muhaimin mampu mengorganisir PKB dan dianggap layak menjadi tokoh muda masa depan Indonesia, sekaligus tokoh milenial juga inspiratif serta mampu merebut elektabilitas partai 2024-2029,” ungkap Shafar di sekretariat DPC PKB Nagekeo di Mbay Kamis 15 Agustus 2024.
“Selain itu, Gus Muhaimin dianggap pemimpin yang bersahaja dan terbuka serta tidak memiliki jarak antara DPP, DPW, DPC sampai ranting dan juga dianggap pemimpin yang toleran, moderat, serta dipandang sebagai tokoh pemersatu bangsa”.tutup Shafar. (LM/132).