Diduga Limbah Unilever Belum Tersentuh

Laskarmedia.com Simalungun – Genangan air limbah industri diduga milik PT UOI Seimangkei Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun, menyebarkan aroma tak sedap, berwarna hitam pekat berbuih.

Dari pantauan awak media dilapangan tersebut, sesekali mengeluarkan gelembung diduga endapan di dasar meluap ke permukaan dan menebarkan aroma busuk.

Hilir mudik para pekerja melintasi lokasi genangan air diduga limbah industri Unilever seolah olah genangan tersebut air endapan hujan

“Kami sudah biasa bang,” tutur pekerja yang menggunakan helm proyek kuning dilokasi, Rabu ( 8 / 3 / 2023 ).

“Saya mau beli kopi ke warung tenda biru itu permisi ya bang,” ucapnya lagi.

Menurut salah satu pemerhati lingkungan Rikot Manik hal tersebut sudah membahayaka ekosistem lingkungan, setruktur lapisan tanah rusak apabila dibiarkan terus berlarut, dan dapat di pastikan kehidupan yang ada di tanah seputar lokasi genangan air diduga limbah punah tidak ada kehidupan.

“Terus bagaimana dengan masyarakat sekitar yang selama ini menggunakan air bawah tanah,pernah tidak pihak pengelola kawasan industri seimangkei ini cek sumur sumur masyarakat? dan ini sudah melanggar UU no 32 tahun 2009 tentang  perlindungan lingkungan hidup serta peraturan menteri lingkungan hidup no 5 tahun 2014,”  terang Rikkot Manik.

Di lokasi tepatnya saluran air depan PT Unilever terlihat adanya upaya untuk menghisap air diduga limbah industri tersebut, dengan ditandai adanya mesin penghisap air terendam dalam parit terbiarkan standby.

Sementara pihak manajemen PT KINRA selaku pengelola kawasan industri Seimangkei belum memberikan keterangan yang jelas, masih terus mempimpong setiap kali ditanya.

Sama halnya pihak manajemen PT UOI (Unilever oliosemical Indonesia) Seimangkei Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun belum bisa dikonfirmasi. (LM- 025)