AWPI Jakarta Kritisi Kehadiran AMAN Di Waduk Mbay/Lambo

Berita896 Dilihat

LaskarMedia.ComMbay-Salah satu anggota Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) yang juga wartawan senior media Metro Update Jakarta Rahman Daeng meminta Pemda Nagekeo untuk mengambil langkah tegas terhadap kehadiran Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dalam proses pembangunan Waduk Mbay/Lambo.

Pasalnya, menurut Rahman Daeng, kehadiran AMAN di lokus pembangunan Waduk Mbay/Lambo saat ini dinilai tidak memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Nagekeo lebih khusus warga terdampak pembangunan Waduk itu sendiri, justru menciptakan dinamika yang berujung pada kegaduhan ditengah kehidupan masyarakat Nagekeo.

Kata Rahman Daeng, kehadiran Waduk di Nagekeo merupakan hadiah terbesar pemerintah Republik Indonesia kepada bumi Nagekeo yang harus disambut dengan senang gembira dan hati yang terbuka. Sebab kehadiran waduk merupakan media yang mampu memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat Nagekeo berkaitan dengan ekspansi wilayah pertanian, pengoptimalisasi lahan tidur dan tandus, serta menjawab kelangkaan air bersih khususnya di Kota Mbay.

“Bentuk Social Control yang dilakukan oleh AMAN, lembaga lembaga adat lainnya, bahkan oleh pers sekalipun tidak masalah, asalkan positif dan konstruktif serta tidak cenderung menghalang – halangi investasi pembangunan di Nagekeo. Apalagi pembangunan sifatnya Nasional, datangnya dari pemerintah pusat. Organisasi apapun dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat adat tidak jadi soal, namun harus didasari dengan tujuan yang jelas dan menjunjung tinggi kepentingan publik, serta solutif, dan tidak mengabaikan norma norma budaya lokal yang telah diwariskan sejak dulukala”.Demikian disampaikan Rahman Daeng yang juga salah satu Penggerak Pemekaran Kabupaten Ngada menjadi Nagekeo – Riung yang saat ini menjadi Kabupaten Nagekeo, Senin 16 Mei 2022 melalui phone selular.

Negara melalui Pemda Nagekeo harus tegas terhadap setiap individu maupun segelintir kelompok yang mencoba menghalang – halangi proses pembangunan di Nagekeo yang berdampak pada tidak kondusifnya iklim investasi di Nagekeo.

“Pemda jangan mengalah terhadap tekanan tekanan dari pihak – pihak luar dalam hal ini kehadiran AMAN. Mengkritisi dan mengkawal semua proses sah – sah saja, asal tidak melakukan mobilisasi lalu memprovokasi masyarakat adat, dalam hal ini masyarakat adat di tiga wilayah terdampak yang dapat menimbulkan resistensi sosial di tengah masyarakat. AMAN dalam misi perjuangannya juga harus jelas apa yang mau diperjuangkan”.Tutup Rahman Daeng.
(LM/132)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *