LaskarMedia.ComMbay – Terkait dengan protes dari Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) terhadap pembangunan Waduk Mbay/Lambo yang merupakan proyek strategis nasional yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, mendapat perhatian dari tokoh pemerhati pembangunan Nagekeo asal Mbay.
Rahman Daeng, begitu ia biasa disapa menegaskan jika proyek strategis nasional itu akan berdampak positif bagi masyarakat NTT khususnya Kabupaten Nagekeo. Untuk itu, kata Rahman Daeng, langkah strategis pemerintah pusat guna menangani permasalahan kemiskinan di NTT dengan cara membangun waduk sebagai proyek strategis nasional yang bermanfaat pada sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Lebih lanjut dalam penjelasannya bahwa proyek strategis ini harus disikapi secara bijak dan berpikir objektif perihal nilai manfaat nya bagi masyarakat lokal khususnya dan masyarakat NTT pada umumnya.
“Kan harus kaji dulu dan kajian itu dalam bentuk pertanyaan, apa urgensi pemerintah pusat membangun waduk itu? Terus apa persoalan utama yang selama ini terjadi di NTT sehingga NTT dijuluki Provinsi terbelakang dari segi pembangunan? masalahnya dimana dan bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut? Untuk menjawab masalah itu maka hadirlah kebijakan Pemerintah Pusat melalui Program Strategis Nasional (PSN). Yang mana salah satu lokasi pembangunan waduk tersebut di Nagekeo. Hal ini itu tentu manfaatnya akan menyasar ke beberapa sektor yakni sektor pertanian, sektor perkebunan, dan sektor peternakan”. Papar Rahman Daeng mantan Sekertaris Lembaga Swadaya Masyarakat Aesesa, yang diterima media ini Senin 16 Mei 2022.
Selanjutnya Rahman Daeng mengutarakan agar perbedaan pendapat terhadap kehadiran program strategis ini harus disikapi lewat forum diskusi dan perdebatannya bersifat substantif. Ketika PPMAN enggan untuk berdiskusi secara terbuka dengan Pemda Nagekeo maka, dinilai Rahman Daeng sebagai aktor yang menghalang halangi niat baik pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan Waduk tersebut. Sebagai LSM, menurutnya, PPMAN harusnya lebih jeli melihat persoalan ini. Mengkritisi sebagai bentuk social control terhadap kebijakan pemerintah sah sah saja, namun tidak boleh memaksakan kehendak dan mengabaikan kepentingan yang lebih besar.
“Jika PPMAN merasa keberatan dengan pembangunan Waduk, maka narasinya harus bersifat substantif, kenapa menolak pembangunan waduk tersebut? Harus jawaban narasinya berangkat dari hasil kajian sehingga ada pertimbangan bagi pemerintah pusat sebagai pemilik program. Bukan asal pokoknya tolak, tanpa mempertimbangkan secara arif dan bijak”.tegasnya.
Wartawan senior Metroupdate ini juga mengharapkan bahwa proyek strategis nasional ini jangan dihambat oleh segelintir golongan sementara manfaat kehadiran proyek Waduk Mbay/Lambo ini bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Nagekeo sehingga proyek strategis nasional ini harus lanjut.
Pada dasarnya, sebagai generasi muda Nagekeo, Rahman Daeng mengajak untuk mendukung segala kebijakan pemerintah yang orientasinya untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan pembangunan NTT kedepannya.
“Program strategis nasional jangan dibatalkan hanya ada penolakan segelintir orang, ini proyek sangat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya Nagekeo. Pada prinsipnya harus lanjut ini proyek strategis untuk kemajuan pembanguan di NTT khususnya di Nagekeo”.tutup Rahman Daeng.(LM/132).