Tiga Peristiwa Besar di Bulan Rabi’ul Awal

Dakwah498 Dilihat

Laskarmedia.com, Pada bulan Rabi’ul Awal kebanyakan umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran baginda Rasulullah Muhammad SAW, yaitu pada tanggal 12 Rabi’ul Awal, padahal Maulid Nabi merupakan salah satu dari tiga peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rabiul Awal

Ketiga peristiwa besar tersebut adalah; pertama, maulid (hari lahirnya) Nabi Muhammad SAW; kedua, hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah dan berdirinya Daulah Islamiyah; dan ketiga, wafatnya Nabi Muhammad SAW dan berdirinya Khilafah Islamiyah Rasyidah.

1. Lahirnya Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin 12 Rabi’ul Awal pada tahun Gajah di kota Makkah. Disebut dengan tahun gajah karena pada saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan Ka’bah.

Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad SAW masih berusia tiga bulan dalam kandungan Aminah, karena kelelahan saat berdagang dan jatuh sakit.

Sang kakek, Abdul Mutalib yang merupakan pemimpin Makkah atau kaum Quraisy, memberikan nama Muhammad kepada Rasulullah. Sang kakek membawa Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam Ka’bah, lalu seekor kambing disembelih sebagai bentuk aqiqah dan beliau dikhitan pada usia 7 hari.

Saat Nabi Muhammad SAW lahir tak ada yang mau menyusuinya karena termasuk golongan miskin. Tapi seorang ibu, bernama Halimatun Sa’diyah dengan ikhlas menyusuinya, meski ASI yang dimilikinya pun sedikit. Keikhlasannya dibalas oleh Allah SWT. Keledai miliknya menjadi berisi dan ASI miliknya menjadi lancar.

Saat kanan-kanak, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktu yang tak lama bersama ibunya karena di usia enam tahun, Aminah meninggal dunia. Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad tinggal dan diasuh oleh kakeknya.

Namun ketika Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun, sang kakek meninggal dunia, sehingga pamannya, Abu Thalib yang merawatnya. Mereka hidup dalam kekurangan. Meski begitu, Nabi Muhammad SAW tumbuh dengan baik. Saat kanak-kanak, Nabi Muhammad SAW membantu menggembala binatang ternak dan ketika sudah cukup dewasa, Nabi membantu pamannya berdagang.

Perjalanan hidup yang tidak mudah, mulai dari usia kanak-kanak sampai menjadi pemuda, membuat Nabi Muhammad SAW menjadi pribadi yang kuat, jujur dan amanah sehingga beliau pun mendapat gelar Al-Amin (orang yang dipercaya) oleh penduduk Mekkah pada saat itu

2. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Bulan Muharram memang ditetapkan sebagai awal perhitungan tahun Hijriyah. Akan tetapi hijrahnya Nabi Muhammad SAW sendiri tidak terjadi pada bulan Muharram, melainkan pada bulan Rabi’ul Awal

Beliau mulai berhijrah meninggalkan Gua Tsur malam Senin tanggal 1 Rabi’ul Awal tahun I Hijriyah (16 September 622 M). Nabi SAW sampai di Quba’ hari Senin tanggal 8 Rabi’ul Awal tahun 1 H (23 September 622 M), lalu berdiam di sana selama empat hari, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Nabi SAW selanjutnya memasuki Madinah hari Jumat tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun 1 H. (Shafiyurrahman Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah (terj.), hal. 232-233; Ahmad Ratib Armusy, Qiyadatur Rasul, hal. 40)

Dengan demikian, tanggal 12 Rabi’ul Awal itu adalah sampainya Nabi di Madinah. Ini menandai berdirinya Daulah Islamiyah (qiyam ad-daulah al-islamiyah) (Taqiyuddin an-Nabhani, Ad-Daulah al-Islamiyah, hal. 48)

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah bukan karena beliau takut akan dibunuh Quraisy. Namun alasan sesungguhnya adalah karena di Madinah terdapat kesiapan masyarakat untuk menegakkan Daulah Islamiyah dan mendukung dakwah Islam yang diemban Nabi Muhammad SAW. (Taqiyuddin an-Nabhani, Ad-Daulah Al-Islamiyah, hal. 47)

3. Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW wafat hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun 11 H. (Ibnu Katsir, As-Sirah An-Nabawiyah, Juz IV hal. 507. Ibnu Katsir berkata, ”Inilah tanggal yang dipastikan oleh Al-Waqidi dan Muhammad bin Saad”. Lihat pula Muruj Adz-Dzahab, Juz II hal. 304. Dikutip oleh Mahmud Al-Khalidi, Qawaid Nizham Al-Hukm fi Al-Islam, hal. 255)

Wafatnya Nabi Muhammad SAW ini menjadi pertanda lahirnya negara Khilafah Islamiyah Rasyidah. Sebab pada hari yang sama, bahkan sebelum jenazah Nabi SAW dimakamkan, umat Islam telah membaiat Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai khalifah.

Nabi Muhammad SAW meninggal pada waktu Dhuha hari Senin itu. Sementara Abu Bakar Shiddiq dibaiat sebagai khalifah hari Senin itu pula (baiat in’iqad/baiat khashash). Selasa pagi Abu Bakar Shiddiq dibaiat oleh kaum muslimin di masjid (baiat tha’at/baiat ammah). Nabi SAW sendiri baru dimakamkan pada pertengahan malam pada malam Rabu. (Ajhizah Daulah Al-Khilafah, hal.13).

“Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu (peganglah dan amalkan dengan kuat).” (HR Tirmidzi, no 2816)

Di antara keistimewaan Nabi Muhammad SAW ialah beliau memegang dua kedudukan sekaligus, yakni sebagai nabi sekaligus kepala negara

Semoga kita menjadi umatnya yang selalu bersholawat kepada beliau dan mengikuti sunnah-sunnahnya sehingga kita mendapat syafa’at beliau di yaumil akhir kelak, Aamiiin ya rabbal ‘alamiiin…. (LM-058)

Diolah dari berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *