Laskarmedia.com,Mbay–Sebagai partai dengan jumlah perolehan kursi terbanyak di Pemilihan Umum Legislatif Nagekeo 2024, partai berlambang bola dunia itu menjadi magnet tersendiri bagi para kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) maupun Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) yang akan bertarung di kontestasi Pilkada Nagekeo 2024.
Data yang diterima dari panitia Desk Pilkada DPC PKB Nagekeo, sudah ada 4 (empat) nama yang telah mendaftar sebagai kandidat Bacabup sejak pembukaan pendaftaran bakal calon pada 20 April lalu. Sedangkan kandidat ke empat atau kandidat terakhir yang mendaftar yakni Thomas Tiba Owa.
Sahabat karib mantan Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat itu adalah satu dari enam kandidat di bursa Pilkada Nagekeo yang disebut-sebut memiliki simpatisan atau “People Power” yang cukup besar.
“Selamat datang di rumah kebangkitan, rumah hijau atau sering kami sebut rumah lebah untuk pak Thomas Tiba bersama keluarga besar. Kenapa kami istilahkan rumah lebah, karena lebah memakan makanan yang baik dari sari pati bunga, dan juga mengeluarkan hal-hal yang baik dan memberi manfaat untuk banyak orang,” ungkap Ketua Panitia Desk Pilkada PKB Syukur Pua Saba di Sekretariat DPC PKB Nagekeo saat menerima berkas pendaftaran Thomas Tiba, Rabu (01/05/2024).
“Kami tentunya berharap banyak, om Thomas yang mendaftar hari ini, kedepannya bisa membawa Nagekeo ke arah yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan PKB cantol di tangannya pak Thomas. Jadi kami menerima berkas pendaftaran om Thomas dan kami menyatakan lengkap,” singkat Syukur.
Hal yang sama juga di ungkapkan Ketua Dewan Syuro PKB Nagekeo Marselinus Siku. Dikatakan bahwa dalam penentuan kandidat yang akan dikirim sebagai Bacabup dan Bacawabup, real berdasarkan hasil survei.
“Bapak Thomas memang sudah Master dalam berpolitik, tetapi kalau hasil survei-nya berubah, bapa Thomas harus terima. Begitupun saya, karena kita di PKB ini, real hasil survei tertinggi. Jadi bapa Thomas peluang selalu ada dan kalau bapa Thomas survei-nya tertinggi saya bersama bapa Shafar dan segenap jajaran DPC akan memenangkan pertarungan,”ungkap Linus.
Kata Linus lagi, sejarah perpolitikan di Nagekeo bahwa setiap kandidat yang di usung oleh PKB pasti selalu memenangkan kontestasi Pilkada. Terbukti, Saat Pilkada 2013-2018 PKB mengusung Elias Djo dan di Pilkada 2019-2024.
“Sejarah di Nagekeo ini, kalau PKB yang usung selalu menang. Jadi kalau orang yang tidak datang di PKB saya pastikan dia kalah karena survei sudah membuktikan dua kali kita usung secara nyata kepartaian mulai dari bapa Elias sampai sekarang itu menang. Memang Bupati Nagekeo hokinya di PKB,” tuturnya.
Di samping itu Linus menegaskan juga, sebagai partai pemenang Pileg, PKB tentu memiliki sikap politik terhadap kandidat yang pernah mencedarai partai. Baginya, kandidat yang pernah menciderai partai tidak akan diterima dan tidak di ijinkan mendaftar di PKB.
“Jadi bapa Thomas bersama keluarga, kami sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Nagekeo menyampaikan, PKB ini partainya riang gembira dan terbuka untuk umum silahkan mendaftar. Namun, kalau sudah mencedarai PKB, kami akan tutup bagi dia karena apa, karena kami berdarah darah memenangkan malah berkhianat. Kami tidak akan mengusung dan tidak akan menerima pendaftaran bagi orang yang sudah mencedarai partai,” tegas Linus.
Demikian juga yang diutarakan Ketua DPC PKB Nagekeo Shafar Laga Rema. Disebutkan bahwa, ada tiga tahap sebelum penetapan kandidat Cabup dan Cawabup di PKB, yakni penjaringan, verifikasi dan pengusulan melalui rekomendasi ke DPP untuk dilakukan fit and proper tes dalam bentuk perorangan. Dan, kata dia lagi, PKB tidak menerima pendaftaran Cabup dan Cawabup dalam bentuk paket.
“Sepertinya jalan kami terus dibuntuti oleh rezim itu. Tapi kami tetap yakin dengan para leluhur, empo nusi tana watu yang terus mengback-up kami dari belakang dan direstui oleh Allah SWT sehingga puji Tuhan dan Alhamdulillah prestasi kami di NTT nomor urut satu. Dan satu-satunya kabupaten/kota di NTT yang boleh mengusung tunggal. Untuk pak Thomas dan keluarga semua ini ada beberapa tahapan di PKB yang perlu saya sampaikan, yang pertama penjaringan, kemudian verifikasi, kemudian yang ketiga kita akan usulkan melalui rekomendasi ke DPP untuk di-fit and proper tes dalam bentuk perorangan. Jadi kami sekali lagi tidak menerima pendaftaran bakal Cabup dan Cawabup dalam bentuk paket, ketentuan dari DPP begitu,” jelas Shafar.
Masih kata Shafar, saat ini DPP PKB sedang melakukan pelelangan barang dan jasa untuk lembaga survei. Oleh karenanya dia berharap agar setiap kandidat yang telah mendaftar sebagai bakal calon di PKB rutin melakukan “personal branding”.
“DPP tidak akan memberitahu dewan pengurus partai tingkat bawah, sehingga dari itu rajin-rajinlah jalan. Siapa yang sering mengunjungi ke desa-desa ke kecamatan-kecamatan dia nanti akan nyangkut di hasil survei. Selalu hadir di tengah-tengah masyarakat sehingga survei itu ditentukan dari situ. Kemudian dari rekomendasi yang telah kami sampaikan nanti akan keluar dari DPP rekomendasi tahap satu ini dalam bentuk perorangan, nah rekomendasi tahap satu ini digunakan oleh para bakal calon untuk melakukan sosialisasi personal branding kemudian juga diberi kesempatan melakukan lobi atau koalisi dengan siapa saja sehingga nanti DPP panggil lagi sudah dalam bentuk paket,”ujar Shafar.
“Kami lima kursi mahal. Kami maunya menang Pilkada. Jadi teman teman yang sudah mendaftar semua punya peluang yang sama untuk memenangkan survei ini. Sekali lagi saya tegaskan, kami DPC tidak bertanggungjawab atas hasil survei yang bertanggungjawab bapa- bapa sendiri. Kemudian yang kami harapkan setiap bakal calon yang telah mendaftar mempunyai kesungguhan dalam diri untuk maju di Pilkada Nagekeo 2024,”tandasnya.
Ditanya terkait kemungkinan calon yang pernah berkhianat atau menciderai partai mendaftar kembali di PKB. Secara tegas Shafar katakan, PKB mempunyai kaidah tata aturan dalam organisasi sehingga kandidat atau calon atau kader yang pernah berkhianat, tidak ada toleransi atau pun pertimbangan lain bagi calon tersebut.
“Secara umum partai mempunyai kaidah tata aturan dalam organisasi ketika ada kandidat atau calon atau kader yang pernah mengkhianati partai saya pikir tidak ada pertimbangan lain kami tutup itu,”pungkas Shafar.
Kesempatan yang sama Thomas Tiba mengungkapkan, PKB adalah partai yang begitu besar baik dari pusat sampai ke tingkat kabupaten. Di hati orang orang penuh dengan ketulusan membuka ruang bagi kaum anak bangsa untuk mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati.
“Sebenarnya apa kurangnya kader kader PKB, sudah dapat lima seat yang harus mengusung sendiri tapi, luar biasa kesucian hati yang begitu luar biasa membuat kami terharu. Kenapa saya katakan kami terharu, karena partai ini besar membuka ruang bagi kami semua anak Nagekeo ini boleh datang ke tempat ini yang seharusnya secara aturan undang-undang peraturan KPU bahwa lima seat itu adalah sudah memenuhi kuota untuk mengajukan bakal calon sendiri. Tapi pak ketua memberi ruang bagi kami saya datang dan hormat pada pak ketua,” ungkap lelaki yang akrab disapa Toti ini.
Toti mengaku, apabila dirinya diberi kesempatan untuk maju sebagai Calon Bupati dari PKB dan terpilih, ia wajib membesarkan partai tersebut hingga pemilu yang akan datang.
“Ketika saya diberi kesempatan untuk calon bupati dari PKB dan terpilih, maka saya sebagai bupati, harus mampu membesarkan dan melanjutkan partai ini sehingga dia tetap mempertahankan kursi yang ada ini sampai pemilu yang akan datang. Itu kewajiban.”tukasnya.
Selain itu, lanjut Toti, dirinya juga bertekad akan membangun infrastruktur politik yang ada di dalam PKB termasuk melanjutkan karya-karya perutusan.
“Saya pikir, saya juga adalah politisi yang selama ini berjalan dari Ngada sampai Nagekeo sampai ke propinsi dan sekarang kembali lagi untuk lanjut karya karya perutusan itu di tengah peta dunia ini. Dan itu menjadi poin penting untuk kita lihat,” lugas Toti.
Toti juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PKB Nagekeo yang telah memberianya ruang untuk mendaftar sebagai kandidat Bacabup menuju Pilkada Nagekeo 2024.
“Soal visi misi, ketika saya ditetapkan oleh partai PKB sebagai calon bupati maka saya harus berkonsultatif dengan partai pengusung itu karena saya tidak bisa jalan sendiri. Oleh karena itu, saya dengan keluarga menyampaikan terimakasih banyak pak ketua atas diterimanya saya mendaftar di PKB sebagai bakal calon bupati,”tutupnya.(LM/132).