SEBUAH PERTEMUAN
di sini kita bertemu
melepas aeluruh rindu
kita cipta aegala
seperti.ombak mengukir batu
kita jalani semua
berkelana
sampai ke fajar merekah
hanya.kita berdua menyusun hari hari suram
mari kita berpegangan tangan
menuju ke batas impian
INDONESIA MERDEKA
luka dan duka membahana
perih terasa dalam diam
kerinduan menjelma dalam dukanya
tanah air tercinta
percikan darah menetes basah
di sekujur tubuh
adalah sebuah kesetiaan nan luhur
tanah air tercinta
erat menggenggam janji serta
menjunjung tinggi martabat bangsa
penuh harap dalam baktinya
berkibarlah sang saka
pasrah segalanya
dalam sunyi
dalam sepi
adalah kedamaian abadi
di akhir nanti
saudara
bukan sejuta keangkuhan
disemat di dadanya
dan diwariskan kepada kita
tapi sebuah negeri tercinta
Indonesia Merdeka
sudah usaikah tugas kita
menyampaikan amanah
menaburkan benih benih kesatria
pada setiap jiwa ?
TONGGAK
bila sesuatu hilang terhempas
maka keraguan pun menyusup
dalam diri
tersebab kelengahan
mengundang petaka
dan harapan menjadi sirna
kekaburan fakta
membelenggu diri
memisahkan aku dengan cita-cita
ia adalah tonggakku
yang.mnyuguhkan kilau
setiap kurun waktu
hasrat menyala
waktu terluang
aku ingin mencari sesuatu yang
hilang
kita adalah pengembara
datang dan pergi
taruhlah baktimu di atas segala
Tuhan
ulurkanlah tali kasih Mu
pada setiap derap langkah
lemparkan seberkas cahaya
dalam kekaburan mata hatiku
*Puisi-puisi ini dipetik dari
Antologi “Dua Kumpulan Puisi” karya Bachtiar Adamy bersama Ahmad Rivai Nasution
yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi
Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI)*