PT. MFA GROUP MELIRIK POTENSI GARAM MBAY FLORES NTT

Laskarmedia.com,Jakarta-PT. MFA GROUP berminat akan berinvestasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi kurang lebih Rp50.000.000.000,-.

PT. MFA GROUP tertarik dengan potensi garam yang dimiliki oleh Provinsi NTT yang selama ini belum dikelolah dengan baik. Sasaran investasi tersebut tentunya akan mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan pendapatan daerah untuk Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Nagekeo khususnya.

PT. MFA akan mengembangkan sayap bisnisnya dengan sasaran beberapa sektor lini produksi seperti pabrik gula, pabrik beras di Suka Bumi Provinsi Jawa Barat, pabrik pupuk dan garam di Mbay Flores Provinsi NTT, pabrik kelapa sawit dan tambang batu bara di Kalimantan Timur, Impor Gula dari Brazil ,Daging Karbau dari India serta berencana suntikan modal pada PT. Kasa di Provinsi Jawa Timur.

Perusahan ini berkantor pusat di Malaysia dan memiliki kantor cabang dan lini investasi dibeberapa negara.

Komisaris Utama PT. MFA GROUP Zauyah Zainudin menyampaikan bahwa perusahan tersebut sudah melebarkan sayap bisnisnya ke negara Thailand, Malaysia, London, Brazil Indonesia, Banglades dan India.

“PT. MFA ini sudah berinvestasi di Thailan, Malasyia, Landon, Indonesia, Banglades dan Brazil Kalau di Indonesia yang sudah berjalan yaitu tambang batu bara dan pabrik beras di Suka Bumi. Saya sangat tertarik dan terpikat untuk investasi di Indonesia,” imbuh Zauyah Zainudin Komisaris Utama PT. MFA GROUP saat di temui awak media di sela-sela kesibukannya di Jakarta Timur (07/12/2022).

Direktur Utama PT. MFA GROUP di Jakarta Abdurrahman Daeng menegaskan bahwa pengembangan bisnis ini akan berlangsung bertahap sesuai dengan kesiapan lahan dan proses pengurusan ijin disetiap daerah yang menjadi sasaran investasi.

“Nanti kita kembangkan investasi ini secara bertahap karena harus menyesuaikan dengan kesiapan lahan dan percepatan proses pengurusan ijin usaha,” tegas Abdurrahman Daeng (07/12/2022).

Dirinya menegaskannya bahwa pendirian pabrik pupuk dan garam di NTT akan lebih cepat dalam hitungan berapa minggu ke depan.

“Untuk pabrik pupuk dan garam di Nagekeo dalam satu atau dua minggu ke depan itu sudah mulai, makanya kita mempercepat proses untuk kesiapan kerja sama lahan dengan masyarakat setempat dan ijin usaha ,” tandasnya.

“Kita percepat prosesnya!,” sambungnya

Sementara itu pengamat kebijakan publik Universitas Utomo yang merupakan akademisi asal NTT menegaskan bahwa rencana investor untuk investasi di NTT harus disambut positif oleh Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo tentunya dengan permudah ijin dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Itu suatu hal yang baik dan tentu nya harus disambut positif oleh pemprov (Pemerintah Provinsi) NTT dan Pemda Kabupaten Nagekeo. Pemerintahkan sebagai fasilitator dan katalisator tentunya permudahkan ijin dan lakukan sosialisasi kepada masyatakat terkait dengan tujuan dan manfaat dari investasi tersebut,” ujar Yohanes Oci dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sutomo (07/12/2022).

“Ini kalau terealisasi pasti sangat berdampak positif, bisa menekankan angka pengangguran di NTT serta bisa meningkatkan PAD daerah,” tutupnya.(LM/TIM).