Progres pembangunan Jembatan Sungai Idano Eho baru 20 Persen, Perlu Pengawasan Serius

Berita, Ekonomi614 Dilihat

 Laskar Media.com – Nias Selatan : “Team Operasional  Pemantau Aset Negara Republik Indonesia”  TOPAN  – RI Kepulauan  Nias, melakukan pemantauan pada kegiatan proyek “pembangunan penggantian jembatan  di sungai Eho” Selasa 7septenber 2021 sekitar pukul 10.30 wib.

Tim beserta  beberapa orang awak media saat tiba di lokasi,  melihat secara langsung kegiatan proyek yang diperkirakan baru mencapai 20 persen sejak dimulai pekerjaan Bulan April 2021.

Jembatan Sungai Idano Eho yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Gantung berlokasi di Desa Sifaoroasi Kecamatan Amandraya mengalami kerusakan akibat abrasi Sungai  Idano Eho.

Pekerjaan proyek Sungai Idano Eho dikerjakan oleh PT Razasa Karya dengan nilai Rp. 13.703.107.000,- (Tiga belas miliar tujuh ratus tiga juta seratus tujuh ribu rupiah) yang bersumber dari APBN Murni tahun anggara 2021.

Saat Tim ingin melakukan konformasi salah seorang mengaku sebagai Humas dari PT Razasa Karya meminta kepada Tim dan Awak media untuk memperlihatkan kartu Tanda pengenal sebagai syarat untuk menerima tamu dan memasuki area proyek, namun yang bersangkutan tidak mampu memberikan kepada kami informasi tentang beberapa hal tentang perkembangan Proyek tersebut dan menyuruh kami untuk menanyakan langsung kepada Pengawas Proyek, ucap Arius Nazara dari TOPAN RI kepada Awak media.

Seperti diketahui bahwa Jembatan Sungai Idano Eho adalah jembatan yang menghubungkan Jalan nasional menuju Kecamatan Lolowau, merupakan jembatan yang sangat penting untuk kegiatan ekonomi masyarakat sehari-hari. Jembatan Sungai Idano Eho akan sangat memperngaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat mengingat jalan Nasional yang melintasi Jalan tersebut adalah satu-satunya.

Mengingat Sungai Idano Eho tingkat Abrasinya sangat tinggi apalagi jika terjadi curah hujan yang tinggi mengakibatkan daya tampung air sungai meluap hingga beberapa radius kilometer dan merusak area persawahan warga sekitar, perlu penanganan khusus dalam pembangunannya. Jika Pengawasan tidak sungguh-sungguh maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kembalin kerusakan pada jembatan tersebut.

Pentingnya percepatan pembangunan Jembatan Eho diharapkan Pemangku Kepentingan turut serta melakukan pengawasan melekat dalam hal ini DPRD Provinsi Sumatera Utara dan Pemkab Nias Selatan tidak tutup mata  dimana ada beberapa hal yang kurang terpenuhi dalam informasi pembangunan sehingga masyarakat tidak bisa melakukan pengawasan, karena itu Arius Nazara mendesak DPRD Provinsi Sumatera Utara turun langsung melihat kegiatan yang masih berlangsung. (LM-047)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *