LASKARMEDIAN.COM – Medan, Pria positif virus Corona atau COVID-19 di Toba, Sumatera Utara (Sumut), yang viral karena disebut dianiaya warga meninggal dunia. Pria bernama Salamat Sianipar itu meninggal di RSUP Adam Malik Medan.
“Iya betul (meninggal), semalam jam 16.30 WIB,” kata Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, kepada wartawan, Senin (2/8/2021).
Rosa mengatakan Salamat dirawat di RS Adam Malik sebagai pasien positif Corona. Setelah meninggal, proses yang dilakukan kepada jenazah Salamat juga dilakukan sesuai protokol kesehatan virus Corona.
“Pemulasaraan juga sesuai prokes COVID,” ucap Rosa. Setelah dilakukan penanganan di Adam Malik, jenazah Salamat dibawa pulang ke Kabupaten Toba untuk dimakamkan. “Dibawa pulang ke Toba,” jelasnya.
Sebelumnya, video Salamat Sianipar yang disebut dianiaya warga karena positif Corona viral. Namun, istri Salamat menjelaskan hal itu dilakukan warga untuk mengamankan Salamat yang lari saat isolasi mandiri. “Karena mencoba menularkan virus COVID-19 kepada keluarga dan warga, suamiku itu pun terpaksa diamankan,” kata istri Salamat, Risma, Minggu (25/7).
Risma mengatakan suaminya saat itu sedang menjalani isolasi mandiri di lokasi yang disiapkan pemerintah desa. Namun suaminya itu berulang kali pulang ke rumah.
“Pada Kamis (22/7), sekira pukul 17.00 WIB, suami ku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar COVID-19,” katanya
Karena hal itu, kata Risma, warga pun mencoba mengamankan suaminya. Untuk menjaga jarak, warga menggunakan kayu hingga bambu.
“Ternyata perbuatannya itu membuat warga desa marah sehingga dengan menggunakan kayu serta bambu mencoba mengamankannya karena takut tertular COVID-19. Namun aksi warga untuk mengamankan Salamat Sianipar gagal dan suami ku itu berhasil kabur ke hutan,” ujar Risma.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi juga mengatakan narasi viral tersebut tak benar. Dia menyebut Salamat saat itu diamankan warga agar mau diisolasi.
“Dikatakan ada yang menganiaya rakyat yang sedang sakit COVID, salah besar. Setelah saya cek, saya telepon, tidak demikian. Orang itu yang kena COVID, tidak mau diisolasi. Untuk itu digiring untuk diisolasi,” jelas Edy di rumah dinas jabatan Gubsu, Kota Medan, Sumut Selasa (27/7).