Pemajuan Indonesia Dan Promosi Bedali Harefa Menjadi Jenderal Bintang Satu Dalam Kerangka Kebijakan TNI

Berita, Politik, Sosok550 Dilihat

LASKARMEDIA.COM –  Jakarta – Penulis : Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia ; Mantan Pansus UU Pertahanan Negara RI DPR-RI)

Salah seorang lagi kader terbaik Indonesia yang berdarah dan berasal dari Kepulauan Nias (Kepni), Sumut, memasuki jajaran Perwira Tinggi (Pati) TNI AD dengan menyandang pangkat Jenderal Bintang Satu. Figur Bedali Harefa dipromosikan oleh Pimpinan TNI (Panglima TNI) dan Pimpinan TNI AD (KASAD) untuk menduduki jabatan dengan pangkat naik setingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen). Posisi terbaru Brigjen TNI Bedali Harefa adalah Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) Tk II KASAD Bidang Kesejahteraan Personel (Jahpers). Posisi jabatan ini berpangkat Jenderal Bintang Satu (Brigjen). Sedangkan posisi jabatan Pa Sahli Tk. III KASAD adalah berpangkat Jenderal Bintang Dua (Mayor Jenderal/Mayjen). Promosi ini sekaligus bertepatan dengan Tanggal Ulang Tahun Brigjen TNI Bedali Harefa (16 Agustus).

Brigjen TNI Bedali Harefa adalah abituren atau lulusan (alumni) Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 1988 B. Ada sejumlah lulusan Akmil tahun 1988 B, yang seangkatan dengan Brigjen TNI Bedali Harefa, yaitu antara lain : (Alm). Letjen TNI Herman Asaribab (pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad), Pangdam Cenderawasih, Pangdam Tanjungpura, dan lain-lain) ; Letjen TNI Dudung Abdurachman (kini Panglima Kostrad, pernah menjadi Pangdam Jaya, Gubernur Akmil, dan lain-lain) ; Letjen TNI Arip Rahman (kini Komandan Pusat Kesenjataan TNI AD (Danpussenif TNI AD), pernah menjadi Pangdam Brawijaya, Gubernur Akmil, dan lain-lain) ; dan beberapa lagi lulusan Akmil tahun 1988 B yang menjabat posisi perwira tinggi dan perwira menengah.

Figur Brigjen TNI Bedali Harefa memiliki kualitas, kapasitas, dan profesionalitas yang telah teruji di berbagai medan pendidikan dan pengabdian ; dan di sejumlah amanah kepercayaan penugasan. Juga memiliki integritas, kredibilitas, dan loyalitas yang senantiasa terjaga dan terbukti dalam keseluruhan jalur dan jenjang pengabdian kemiliteran dan kenegaraan yang ditempuh dan dijalani. Kemudian memiliki sifat, karakter, dan kepribadian yang tegas, disiplin, tertib, confirm, committed, tenang, sederhana, santun, bersahaja, dialogis, komunikatif, dan lain-lain.

Penulis yang sudah mengenal lama dan bersahabat baik dengan Brigjen TNI Bedali Harefa, masih teringat mengenai perspektif dan atmosfir kepribadian dan kepemimpinan Brigjen TNI Bedali Harefa. Penulis yang juga mantan Pansus UU Pertahanan Negara dan Komisi Politik dan Hukum DPR-RI, pernah dalam sebuah kesempatan bertemu dengan Brigjen TNI Bedali Harefa. Pertemuan informal ini berlangsung lama, santai, akrab, familiar, dan hangat dinamis. Pertemuan mendiskusikan beberapa pokok pemikiran strategis dan teknis mengenai tema-tema Keindonesiaan, Pertahanan Negara, dan Kemiliteran. Juga mengenai tema-tema yang bersifat kenusantaraan dan kekeluargaan.

Ketika itu sekitar pertengahan tahun 2000-an (2005 atau 2006), Penulis melakukan kunjungan kerja di Lampung dan diundang menjadi Pembicara sekaligus memimpin sejumlah pertemuan di wilayah Provinsi Lampung. Brigjen TNI Bedali Harefa sedang menjabat Komandan Bataliyon Infanteri (Danyonif) 143/TWEJ, yang berada di Wilayah Korem Garuda Hitam (Lampung), dengan berpangkat Letkol. Saat itu, Letkol Inf. Bedali Harefa menggantikan Danyon lama yang seangkatan kelulusan Akmil dengannya yaitu : Letkol Inf. Dudung Abdurachman (kini berpangkat Letjen dengan jabatan Pangkostrad).

Ketika Penulis dan Brigjen TNI Bedali Harefa bertemu dan berdiskusi saat itu, ada juga sejumlah tamu yang datang hadir bersama Brigjen TNI Bedali Harefa ; dan bertemu dengan Penulis. Keseluruhan suasana dan dinamika pertemuan dan diskusi saat itu semakin menunjukkan dan mengukuhkan akan perihal kualitas kebaikan, kematangan, dan kepemimpinan figur Brigjen TNI Bedali Harefa. Demikian juga mengenai sifat, karakter, dan kepribadian Brigjen TNI Bedali Harefa, sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya di atas.

Perspektif mengenai atmosfir figur Brigjen TNI Bedali Harefa senantiasa aktual dan selalu relevan secara konsisten dan tegak lurus. Sejak dari dahulu sebelum pertemuan dan sampai sekarang setelah pertemuan tersebut. Brigjen TNI Bedali Harefa yang pernah studi dan menyelesaikan pendidikan formal SD, SMP, SMA di wilayah Sumut, juga pernah menjadi orang nomor dua di Kodim yaitu sebagai Kepala Staf Kodim (Kasdim) Deliserdang, Korem Pantai Timur, Kodam Bukit Barusan.

Kemudian berbagai penempatan jabatan komando tempur dan komando teritorial pernah ditempati dan dijalani. Demikian pula, berbagai penugasan operasi pernah diikuti dan dilalui. Brigjen TNI Bedali Harefa, setelah menjabat Danyon Infanteri di Lampung, lalu menjadi Komandan Kodim (Dandim) Rejang Lebong Korem Garuda Mas (Provinsi Bengkulu), Kodam Sriwijaya. Kemudian menjadi orang nomor dua di Korem yaitu sebagai Kepala Staf Korem (Kasrem) Garuda Mas (Provinsi Bengkulu), Kodam Sriwijaya. Selanjutnya menjabat di beberapa jabatan setingkat dengan pangkat Letkol mantap/senior dan pangkat Kolonel sampai kemudian dipromosikan sekarang ini menjabat di jabatan dengan pangkat Brigjen.

Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, M.A., M.Sc., M. Phil., Ph.D, menerapkan dan memberlakukan sebuah kebijakan baru yang paradigmatif. Sebuah kebijakan yang bersifat progresif, motivatif, responsif, akomodatif, humanistik, dan visioner perihal sistem formasi organisasi serta sistem mutasi dan promosi perwira menengah dan perwira tinggi yang bertugas dan menjabat di lingkungan TNI AD. Kebijakan tersebut khususnya bagi perwira menengah (setingkat Kolonel) yang dipromosikan ke jenjang perwira tinggi (jenderal) dalam kaitan dengan dan bagi perwira menengah yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan reguler kedinasan kemiliteran. Namun perwira menengah tersebut memiliki kemampuan, keberhasilan, dan kematangan dalam berbagai kinerja, penugasan, dan kepemimpinan.

Pemikiran inti dan pertimbangan strategis dari kebijakan paradigmatif tersebut di atas, pernah disampaikan oleh KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa kepada Penulis. KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang juga sahabat lama dan kawan berdiskusi Penulis, menyampaikan dan mendiskusikan perspektif dan paradigma atas kebijakan tersebut di atas, dalam pertemuan diskusi bersama antara KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa dengan Penulis. Pemikiran dan pertimbangan tersebut, pada dasarnya memiliki basis dan akar rasionalitas yang kuat dan logis. Juga mempunyai dasar argumentasi kuat dan orientasi jelas bagi peningkatan kualitas SDM TNI AD dan pembangunan kapasitas kelembagaan institusi TNI AD.

Menurut KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa, bahwa ada banyak perwira menengah TNI AD terutama yang menjabat posisi jabatan dengan pangkat Kolonel mantap/senior yang tepat, layak, pantas, dan sudah waktunya dipromosikan ke jenjang dan jajaran perwira tinggi, berdasarkan kualitas kinerja, penugasan, kepemimpinan, dan sejumlah variabel lainnya sebagai modal positif potensial. Jangan hanya karena variabel seseorang perwira menengah (Kolonel) kebetulan tidak atau belum berkesempatan mengikuti pendidikan reguler TNI (Sesko TNI dan atau Lemhannas RI) maka otomatis tidak bisa dipromosikan menjadi perwira tinggi. Padahal seseorang perwira menengah memiliki peluang dan telah mempunyai berbagai prestasi, kinerja, penugasan, dan kepemimpinan yang baik, berhasil, dan berkualitas.

Selamat dan sukses bagi Brigjen TNI Bedali Harefa atas mutasi dan promosi menduduki jabatan Perwira Tinggi Jenderal Bintang Satu. Semoga penugasan di jabatan baru semakin memaknai, menyemangati, dan memotivasi Brigjen TNI Bedali Harefa untuk semakin meningkatkan kualitas dan kapasitas kinerja, penugasan, dan kepemimpinan yang sebelum dan selama ini sudah sedemikian berhasil dan berprestasi. Perihal tersebut menjadi dan merupakan tantangan serius bagi karir kepemimpinan dan prestasi keberhasilan personal Brigjen TNI Bedali Harefa dan bagi institusional TNI serta bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Semoga Brigjen TNI Bedali Harefa mendapat promosi jabatan selanjutnya menjadi ke jenjang lebih tinggi dengan posisi minimal jenderal bintang dua. Promosi tersebut pada dassrnya berdasarkan penilaian, kepercayaan, dan kesempatan yang diberikan Pimpinan untuk menjabat di komando tempur, komando teritorial, dan satuan-satuan lainnya.
Salam Sehat Selalu Dan Semoga Semakin Sukses Bagi Brigjen TNI Bedali Harefa Dan Bagi Kita Semua.

Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76 :
Indonesia Tangguh ; Indonesia Tumbuh.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2021).
Jakarta, 15 Agustus 2021.(Sumber FJD/LM/026)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *