Ketua BNPEI: Biaya Logistik Indonesia Mahal

Berita, Ekonomi299 Dilihat
Khairul Mahalli (kiri)nbersama Ketum Kadin Indonesia ,Ir.H.Eddy Ganefo MM


Laskarmedia.com, Medan,
Biaya logistik di Indonesia sangat mahal, yakni mencapai 23,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini jauh lebih mahal dari biaya logistik di negara-negara kawasan Asean, termasuk Malaysia.

“Pertama kita tahu bahwa Indonesia biaya logistiknya sangat tinggi dibandingkan negara-negera lain,” ujar Ketua Badan Nasional Peningkatan Ekspor Indonesia (BNPEI), Khairul.Mahalli di Jakarta, Rabu 8/9/2021.

Mahalli mengemukakan hal itu terkait digelarnya Dialog Publik bertema ” Biaya Logistik Indonesia Mahal”. Kegiatan ini atas kerjasama BNPEI dengan Badan Pengembangan Ekosistem Logistik Kebandaraan dan Kepelabuhan Indonesia (BPELKKI) melalui Zoom,.Kamis 10/9/2021.

Dia mencontohkan, kalau di Indonesia harus mengeluarkan 23,5 persen dari ekonomi nasional sebagai biaya logistik. Padahal,
biaya logistik di Malaysia hanya 13 persen dari PDB nya.

“Walhasil, membuat Indonesia tidak cukup seksi di mata investor asing sebagai negara tujuan investasi, kita tahu perusahaan beroperasi di Indonesia kalah bersaing sekitar 10 % baru hanya dari biaya logistik,” ujar Mahalli yang juga Ketua Umum Kadin Sumatera Utara ini.

Menurut dia, tingginya biaya logistik ini tak lepas dari masih berbelit-belitnya proses pengajuan perizinan berusaha. Sehingga pelaku usaha harus merogoh biaya tak sedikit dan waktu lebih panjang untuk menyelesaikan perizinan.

Justru itu, kata Mahalli lahirnya eksistensi Kadin Logistic ini sebagai solusi untuk menekan biaya logistik guna menggaet lebih banyak lagi investor asing dan BNPEI ( Badan Nasional Peningkatan Ekspor Indonesia )akan banyak memainkan peranannya dalam hal perimbangan neraca perdagangan luar dengan mengenjot sektor_sektor umkm dan manufaktur untuk meningkatkan ekspor produk ke luar negeri terutama target pasar ekspor non tradisional.

“Jadi, kalau kita mau menjadi negara besar, ingin Indonesia maju, masyarakatnya sejahtera, ingin investasi datang kesini, harus (biaya logistik) competitiveness,” papar.Mahalli seraya menambahkan dialog publik ini bertujuan “Menemukan benang merah ekosistem logistik di Indonesia dan mencari solusi terintergrasi
bagi industri Logistik Nasional.

“Bukan hanya itu kita harus mendorong digitalisasi sitem logistik nasional dan memperkenalkan Artificial Intelligent(Kecakapan Buatan ),” kata dia.

Soalnya logistik sebagai satu standar masa depan dalam dunia logistik yang harus disiapkan sejak sekarang agar logistik Indonesia sebagai kiblat dunia dan mampubersaing dengan negara-negara kawasan dan dunia pada saatnya nanti.

Mahalli berharap dialog publik ini memberikan masukan publik kepada para stake holder dan megenalkan tahapan-tahapan dalam
mengimplementasikan Inpres No.; 05/2020 tentang Ekosistem Logistik Nasional sehingga bisa sebaga i bahan evaluasi dan tolok ukur serta SOP ekosistem logistic nasional.(LM-010)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *