Ibunda Salsabila Korban Tabrak Lari 3 Oknum TNI di Nangreg Tak Berhenti Menangis Saat Menyaksikan Adegan Rekosntruksi


Laskarmedia.com, Medan —
Rekonstruksi tabrak lari dan pembuangan jasad sejoli di Nagreg, membuat ibunda salah satu korban Salsabila (14) yakni Suryati (41) tak bisa berhenti menitikkan air mata.

Saat berlangsungnya rekonstruksi, Suryati berada di samping kanan jalan di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) tabrak lari.

Dari awal rekonstruksi hingga akhir, Suryati tak berhenti menangis, kerabat pun berusaha mendampingi dan menenangkannya.

Ibunda korban pun mengaku geram melihat tampang dan aksi keji ketiga oknum TNI AD tersebut.

Seperti diketahui, Handi dan Salsabila mengalami kecelakaan di Nagreg, Rabu (8/12/2021).

Jenazah keduanya kemudian baru ditemukan dalam kondisi tewas di aliran Sungai Serayu, Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawolo, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (11/12/2021).

Hari ini, Senin (3/1/2021), rekonstruksi kasus Handi dan Salsabila dilakukan di dua lokasi berbeda.

Lokasi pertama yakni di Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/1/2022), tempat di mana Handi dan Salsabila ditabrak ketiga tersangka.

Lokasi kedua yakni jembatan Sungai Serayu, Jawa Tengah, tempat di mana ketiga tersangka membuang jenazah Handi dan Salsabila.

Tiga penabrak Handi dan Salsabila, yakni Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh menjalani rekonstruksi kasus tersebut hari ini, Senin (3/1/2022).

Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube Kompas TV, reka adegan tersebut, berlangsung cepat, sekitar 10 menit.

Dalam rekostruksi, terdapat 5 adegan yang dilakukan oleh ketiga tersangka.

Adegan pertama, korban tertabrak Salsa berada di kolong mobil hitam yang menabraknya, sedangkan korban Handi, berada di samping mobil dan dua pelaku turun dari mobil.

Lalu dalam adegan kedua, dua pelaku dan satu saksi, mengevakuasi korban pertama ke pinggir jalan.


Adegan ketiga, korban Salsabila ditarik dari kolong mobil dibawa ke pinggir jalan, disimpan di dekat korban Handi.

Lalu tersangka 1 dan 2 membawa korban Salsabila ke mobil dimasukkan ke jok tengah mobil, atau pintu kedua.

Adegan keempat, korban laki laki (Handi) dimasukkan ke bagian belakang mobil atau pintu belakang mobil oleh tersangka 1 dan 3, bersama saksi.

Sedangkan adegan kelima, tersangka pergi dan membawa kabur kedua korban.

Tangisan Ibunda Korban

Selama melihat reka adegan demi adegan 3 oknum TNI setelah tabrak lari kemudian membawa jasad Handi dan Salsabila, ibunda Salsabila tak berhenti menangis.

Suryati mengaku, setelah ketiga tersangka ditangkap dan dilakukan rekonstruksi, dirinya merasa lega.

“Setelah melihat rekonstruksi, ya merasa lega saja,” kata Suryati, saat ditemui setelah rekonstruksi, dikutip dari TribunJabar.

Suryati mengatakan, setelah melihat rekonstruksi, terdapat rasa kesal tapi ada rasa kasihan juga kepada tersangka.

“Ya ada kasihan juga udah gitu mah, melihat mukanya juga,” kata Suryati, yang terlihat masih berkaca-kaca.

Suryati berharap, tersangka bisa dihukum dengan setimpal apa yang telah ia perbuat.

“Harapannya, ya bisa dihukum sesuai dengan undang-undang, dan pasal yang ada, saya serahkan saja kepada yang berwenang,” ucapnya.

Sementara itu, ayah korban Salsabila (14), Jajang (47), mengaku perasaannya tak jelas.

Hal tersebut diungkapkan Jajang, setelah digelarnya rekonstruksi dengan diperagakan langsung oleh ketiga tersangka di TKP, yang berada di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).

“Pas rekonstruksi, saya mah, teu puguh rarasaan teu puguh cicing (gak karuan perasaannya dan tak bisa diam),” ujar Jajang, setelah menyaksikan langsung rekonstruksi.


Kolonel P Jadi Dalang Buang Jasad Handi dan Salsabila

Dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik militer diketahui bahwa Kolonel P, seorang perwira menengah TNI AD menjadi otak di balik pembunuhan terhadap Handi dan Salsabila.

Hal itu diketahui setelah tim penyidik melakukan konfrontasi pemeriksaan secara bersama-sama terhadap ketiga tersangka.

“Yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal tadi termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Detik-detik Oknum TNI AD Tarik Jasad Salsabila dari Kolong Mobil, Sempat Dibaringkan Dekat Kekasih

Andika menambahkan, ketiga tersangka saat ini telah menjalani penahanan di instalasi tahanan militer di Merkas Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya, Jakarta.

Rumah tahanan militer yang ditempati ketiganya merupakan tempat tahanan militer tercanggih di Tanah Air.

“Tiga tersangka ini sudah dipindahkan ke satu instalasi tahanan militer yaitu di tahanan militer di Pomdam Jaya, itu smart tahanan militer tapi di ruangan yang berbeda,” imbuh Andika.

Tuntut keadilan

Sementara itu, ayah korban Handi Saputra, Etes Hidayatullah mempercayakan seluruh proses hukum kasus ini kepada tim penyidik.

Selain itu, Etes menginginkan para tersangka bisa dihukum dengan seadil-adilnya.

“Ingin pelaku ini dihukum dengan seadil-adilnya,” kata Etes, dikutip dari Tribunnews.com.

Etes juga berharap hukuman yang diberikan kepada pelaku bisa sesuai harapan keluarga.

“Saya percaya kepada bapak-bapak penyidik mungkin hukumannya sesuai dengan harapan keluarga,” ungkapnya. (LM-001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *