Gawat! Seorang Camat Cantik Dihajar Oknum Jaksa di Sumatera Utara

Foto : Ilustrasi Camat Perempuan Yang Cantik

Laskarmedia.com, Medan–Ada kabar yang menghebohkan di Sumatera Utara sejak Minggu (10/10/2021) kemarin.

Hal itu menyusul mencuatnya kabar dugaan perselingkuhan antara seorang camat perempuan yang bertugas di Aceh Tenggara berinisial DP, dengan pejabat eselon di Pemkot Tanjung Balai berinisial ARM.

Dugaan perselingkuhan tersebut terungkap ke permukaan setelah DP melaporkan dugaan penganiayaan yang dia alami ke Polrestabes Medan pada Minggu (10/10/2021).

DP mengaku, dia dianiaya sejumlah anggota keluarga CB (istri ARM), yang salah satu di antaranya termasuk oknum jaksa yang bertugas di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, berinisial MJ.

DP dan ARM digerebek oleh CB dan keluarganya saat berada di dalam mobil Pajero yang tengah parkir di salah satu hotel di Jalan Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan.

Dugaan perselingkuhan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. “Kasusnya lagi ditangani Polrestabes Medan. Itu atas dasar laporan ibu C (CB), istrinya, yang melaporkan ke Polrestabes karena dia melakukan penggerebekan langsung kepada suaminya di dalam mobil yang terparkir di salah satu hotel,” ujar Hadi kepada pers, Selasa (12/10/2021).

Hadi menyebutkan, kasus ini masih didalami penyidik Polrestabes Medan. Laporan DP diterima Satreskrim Polrestabes Medan dengan nomor STTLP/B/2013/YAN.2.5/K/X/2020/SPKT RESTABES MEDAN.

DP bilang, penganiayaan yang dialaminya ini bermula dari prasangka CB yang menudingnya selingkuh dengan ARM. “Padahal saya gak ada hubungan apa-apa sama suami dia,” terang DP, Selasa (12/10/2021).

Perihal penggerebekan itu, awalnya, kata DP, dirinya dan ARM baru saja pulang dari Jakarta. Saat itu, ARM dijemput oleh sopirnya di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, dengan mobil Mitsubishi Pajero.

DP sendiri mengaku saat itu ingin melanjutkan perjalanan ke Medan naik kereta api Railink. Namun, ARM menawarinya tumpangan.

“Sebenarnya aku mau naik kereta api, tetapi ditawarinya aku tumpangan naik mobil. ‘Ayolah, sama aja kita’,” kata DP, menirukan ajakan ARM.

Lantas, DP yang tak bisa menolak tawaran ARM, akhirnya ikut menumpang mobil ARM.

Saat sudah sampai di kawasan Padang Bulan, Medan Tuntungan, DP mengaku mobil mereka disalip dan dicegat dua mobil, yakni Fortuner dan Alphard.

Lantas, CB turun dari mobil Alphard, dan masuk ke dalam mobil Pajero yang ditumpangi DP. CB lantas menyuruh sopir Pajero yang menjemput ARM untuk keluar, dan gantian menyetir mobil tersebut.

Sambil menyetir, CB mengancam DP yang duduk di bangku belakang dan menudingnya merebut suaminya. CB lantas membawa DP dan ARM ke Kompleks Tasbih II, Jalan Setia Budi, ke rumah MJ.

Tiba di rumah MJ, DP langsung dipukul MJ di bagian wajah. “Masih sakit ini mukaku dipukulnya,” kata DP.

DP dam ARM lantas disidang oleh keluarga besar CB. Yang hadir waktu itu adalah MJ, RCD (istri MJ), AS (kakak CB). Dari semua yang ikut menginterogasi DP dan ARM, yang paling keras menganiaya DP adalah AS, demikian menurut DP.

Berselang beberapa saat kemudian, suami DP, B, datang ke rumah MJ, untuk meredakan suasana dan menyarankan agar masalah tersebut dibawa ke kantor polisi terdekat.

Namun, belum sempat ke kantor polisi, anggota keluarga CB lainnya juga ikut datang. Mereka adalah dua oknum perwira yang bertugas di Polda Sumut dan di Polres Langkat. “Yang polisi itu tidak ikut menganiaya saya. Hanya datang saja,” jelas DP.

CB sendiri diketahui masih memiliki hubungan darah dengan Wali Kota Tanjung Balai nonaktif H Muhammad Syahrial Batubara yang terjerat kasus suap.

DP dan suaminya akhirnya baru bisa pulang dari rumah MJ pada Minggu paginya. DP dan suaminya menjalani tes visum di RSUD Pirngadi Medan sebelum akhirnya melapor ke Polrestabes Medan.

CB sendiri merupakan anggota DPRD Tanjung Balai. Tak mau kalah dengan DP, CB juga turut melapor ke Polrestabes Medan. (LM-009)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *