Dr M. Sontang Sihotang : Paradigma Baru Mari Menata Kurikulum MBKM Lab.Fisika Nuklir USU


Catatan : M.Sontang Sihotang (Kabiro Langkat & Binjai)

Laskarmedia.com, Medan – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) nuklir di tanah air dewasa ini terus melaju sehingga semakin banyak manfaat yang dirasakan masyarakat seperti misalnya di sektor pertanian, industri termasuk Kesehatan dan sebagainya.

“Kita berharap iptek nuklir di negara kita terus berkembang ke depan seperti di negara lain, dengan Paradigma Baru MBKM Curriculum kita harapkan ada suatu Model Aplikasi Fisika Nuklir Dalam Perikehidupan kita nantinya,” kata Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si kepada media ini usai dilantik menjadi Kepala Laboratorium Fisika Inti (Nuclear Physics) FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Senin 1/11/2021.

Pelantikan dilakukan Rektor.USU, Dr Muryanto Amin, M.Si, secara serentak bersama para Ketua dan Sekretaris Departemen, dan Program Studi di lingkungan USU di Gedung Biro Rektor dan dihadiri para pimpinan Majelis Wali Amanat, pejabat utama USU lainnya dan para Dekan diseluruh lingkungan USU.

Didampingi isterinya Dra. Dara Aisyah, M.Si., Ph.D yang juga turut diantik menjadi Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Publik Strata 1 USU, Muhammad Sontang melukiskan kalau membaca sejarah perkembangan riset iptek yang berhuhubungan tenaga atom dimulai setelah terjadinya perang dunia II.

Secara umum Muhammad Sontang menyimpulkan, nuklir adalah tenaga dalam aneka bentuk yang dibebaskan dalam proses transformasi inti. Termasuk tenaga berasal dari sumber radiasi pengion (Radiation Physics).

Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua mekanisme, yaitu pembelahan inti atau Reaksi Fisi Nuklir (Nuclear Fission Reaction) yaitu reaksi pemisahan / pembelahan inti atom dengan inti berat karena ditembak atau tubrukan inti atom dengan yang lain (oleh partikel neutron). Sehingga dapat memproduksi energi dan atom baru yang bermassa semakin kecil, serta radiasi elektromagnetik.

Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Itu sebabnya, pemanfaatan energi nuklir, selain untuk pembangkit listrik (PLTN), nuklir juga dapat dimanfaatkan di berbagai aspek kehidupan manusia. Seperti di sektor pertanian, Kesehatan dan lain sebagainya.

Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir yaitu Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235).
Sedangkan Reaksi Fusi Nuklir merupakan penggabungan beberapa inti melalui Reaksi Fusi (kebalikan dengan reaksi fisi yang berarti pemecahan, reaksi fusi adalah penyatuan).

Reaksi Fusi Nuklir juga memproduksi Radiasi Sinar Alfa, Beta dan Gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Namun dapat juga dimanfaatkan dengan menciptakan varietas padi unggul dengan memanfaatkan Radiasi Sinar Gamma.

Contoh reaksi fusi nuklir yaitu reaksi yang terjadi di nyaris semua inti bintang di dunia semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.

Selanjutnya contohnya bisa kita lihat dalam serial kartun Dragon Ball. Saat keadaan terdesak, Goku bisa melakukan fusion (bergabung) dengan tokoh lainnya menghasilkan sosok Goku yang jauh lebih kuat dan hebat. Ini sama dengan reaksi fusi di mana dua atom bergabung menghasilkan satu atom dengan inti yang lebih berat.

Sedangkan Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fusi nuklir yaitu Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).

“Pemanfaatan Fisika Nuklir dapat digunakan lebih luas untuk keperluan pangan, pertanian, kesehatan, industri, sumber daya alam hingga lingkungan,” terang Dr. Sontang seraya menyatakan Insha Alloh, ia berjanji akan mengemban amanah dengan mengarahkan kepada Paradigma Baru dalam Mengaplikasikan Kurikulum MBKM dalam Menata Sistem Pendidikan Fisika Inti (Nuclear Physics) dalam Perikehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Republik Indonesia (NKRI) yang nantinya kita akan realisasikan sebagaimana arahan dari Bapak Rektor USU.

Sebagai Kepala Laboratorium Fisika Nuklir FMIPA USU, Muhammad Sontang Sihotang akan berupaya maksimal mungkin dalam mengantarkan ilmu Fisika Nuklir dalam taraf Proses Belajar Mengajar (Pendidikan dan Pengajaran di level S-1) sehingga mempunyai dampak (output dan outcome) yang berfungsi / bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara terlebih dalam mewujudkan system kurikulum MBKM yang telah dicanangkan oleh Mas Nadim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita.

Seperti diketahui, Muhammad Sontang Sihotang merupakan salah seorang Dosen Ilmu Fisika USU, yang pernah juga selama mengabdi bekerja di Fakultas Ilmu Kedokteran dan Keperawatan Universitas Indonesia (UI-Salemba) dan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dengan mengikuti Short Courses International Training Scholarships (ITS) Beasiswa (VLIR-UOS (Vlaamse Interuniversitaire Raad University Development Cooperation) – Award Scholarships Belgia) dan Fellowship dari Institute Science in Medicine Salzburg – Austria in Medical Image Processing & Computing dalam Aplikasi Fisika Nuklir (Radiation Physics / Radiotherapy) di Rumah Sakit.

Sebelumnya Rektor USU Dr Muryanto Amin, M.Si dalam sambutannya mengingatkan bahwa jabatan merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

“Sebab konsekuensinya tidak hanya untuk diri sendiri, masyarakat bagi kemajuan Indonesia tapi juga pertanggungjawaban kita kepada Alloh SWT,” ujarnya.

Rektor berharap para ketua dan sekretaris serta kepala laboratorium yang telah dilantik dapat mengikuti pedoman kerja yang mengacu kepada dokumen kinerja atau KPI (Key Performance Index) USU dan Indikator Institusi atau Lembaga Kementerian Pendidikan dan Ristek, juga menjadi prioritas sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh sivitas akademika USU terlebih dalam mengaplikasikan Program Pengembangan Kampus MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

Dr.Muhammad Sontang Sihotang, S.Si., M.Si (Cluster Riset Grassroots Innovation untuk Prototipe Produk Pesisir Melalui Aplikasi Kurikulum MBKM – Universitas Sumatera Utara (USU) – Medan
Kepala Laboratorium Fisika Inti (Nuclear Physics), anggota Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Karbon / Green Chitosan & Advanced Materials-Universitas Sumatera Utara – Medan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *