Cabe di Bogor Bukan Hanya Harga 90 Ribu/Kg,Tetapi Pasokan Sedikit

Berita, Daerah203 Dilihat

Laskarmedia.com. Harga cabai rawit di Kota Bogor kian ‘pedas’. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat, saat ini cabai rawit merah dibanderol hingga Rp90 ribu per kilogram. Salah satunya terjadi di Pasar Bogor.

Selain tingginya harga cabai rawit merah, cabai rawit hijau pun masih tinggi yakni Rp75 ribu per kilogram.

Padahal, normalnya harga cabai rawit di pasar-pasar tradisional Kota Bogor hanya di angka Rp40 ribuan per kilogram.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir. Ia membenarkan bahwa harga cabai rawit merah di Pasar Bogor mencapai Rp90 ribu per kilogram.

Padahal, beberapa hari sebelumnya, harga cabai rawit merah di Kota Bogor dibanderol Rp80 ribu per kilogram.

Artinya, ada kenaikan harga sekitar Rp10 ribu dalam waktu beberapa hari saja.

“Betul. Harga cabai rawit merah di Pasar Bogor sekarang Rp90 ribu per kilogram. Kalau normalnya di kita itu cabai rawit merah sekitar Rp40 ribuan,” katanya kepada awak media.

Dari peninjauan di beberapa pasar yang ada dibawah Perumda Pasar Pakuan Jaya, ia memperkirakan kenaikan harga cabai rawit bisa terjadi disebabkan beberapa hal.

Salah satunya terjadi gagal panen di daerah-daerah pemasok cabai rawit untuk Kota Bogor, dalam beberapa waktu terakhir.

“Penyebabnya gagal panen. Ini terjadi hampir di seluruh Indonesia. Jadi kiriman (ke Kota Bogor) dari Jawa hanya sedikit,”

Jika hal ini terus berlanjut, pihaknya memprediksi kenaikan untuk cabai rawit bisa terjadi hingga akhir bulan Juni.

“Kecuali, daerah bisa mencukupi. Menutup kekurangan pasokan yang ada,” tandas Muzakkir.

Mantan ketua HIPMI Kota Bogor itu juga menyebut bahwa gagal panen cabai di daerah-daerah pemasok untuk Kota Bogor terjadi karena virus. Diantaranya virus patek.

Hal itu diperparah dengan tingginya curah hujan yang terjadi di daerah pemasok cabai rawit.

“Faktor utamanya karena virus patek, ditambah hujan. Saat hujan, potensi penyebaran patek-nya sangat cepat,” tukas Muzakkir

(LM-195)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *