LaskarMedia.com, Kubu Raya, Kalbar. – Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan meraih penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020, Kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, Kubu Raya kembali mendapatkan kepercayaan menerima APE dan ini semua merupakan bentuk komitmen kita dalam mengimplementasikan 7 prasyarat Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai strategi pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” kata Muda di kantor bupati Jumat (01/10/2021).
Dengan komitmen tersebut, pada pelaksanaannya, Kabupaten Kubu Raya mengangkat critical issue dalam program PUG, diantaranya meningkatkan pemahaman sumber daya manusia dan kapasitas lembaga berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran yang berperspektif gender. Serta mengawal kesepakatan pemerintah daerah dalam hal urgensi dan pentingnya (melaksanakan) strategi PUG.
Muda menjelaskan, APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
“Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam strategi PUG,” tuturnya.
Dia memberikan apresiasi kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang telah menginisiasi diselenggarakannya Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2021 sebagai salah satu bentuk nyata penghargaan bagi pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak di daerah.
Muda juga menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah berkomitmen melaksanakan percepatan PUG sesuai amanat Presiden No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender yang merupakan strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
“Pengarustamaan Gender itu jadi komitmen kita, komitmen itu bukan hanya kata-kata, bukan hanya dari formalistik saja, namun komitmen menggerakkan semua elemen termasuk desa-desa,” katanya.
Dirinya juga menilai, pengarustamaan Gender itu dimulai dari hal-hal yang menyangkut kepemimpinan, yang mana semuanya menggerakkan kebijakan itu, seperti di desa yang sudah melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) perempuan dan anak yang terus diupayakan supaya Konten dan muatan subtansinya itu menggerakkan.
“Termasuk bagaimana kita membuat ruang-ruang edukasi seperti yang dilakukan teman-teman Paradigta, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan berbagai program pemberdayaan dan isu-isu kesetaraan gender ini tidak hanya formalitas saja namun juga bagaimana kita memperkuat inklusi,” kata Muda.
Dengan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah daerah yang berkomitmen dan mendukung pelaksanaan PUG di kabupaten/kota nantinya diharapkan akan benar-benar mampu menciptakan keadilan bagi SDM perempuan yang memang benar memiliki potensi di berbagai bidang pembangunan. (LM-034).