Laskarmedia.com, Bireuen – Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning jangan hanya dilihat sebagai perlombaan membaca, menerjemahkan dan menjelaskan kandungan kitab semata,tetapi MQK adalah Ajang Memperkokoh Kultur Akademik Keilmuan Islam di lingkungan dayah dan menjadi penyebaran nilai-nilai keislaman.
Dalam kaitan tersebut para Santri harus menjelma dan menjalin kesatuan dengan erat dalam memperkokoh kesatuan sebagai kekuatan baru bangkitnya generasi muda umat Islam .
Demikian antara lain pernyataan tertulis Bupati Bireuen,DR H Muzakkar A Gani,SH,M.Si yang dibacakan Sekdakab Bireuen , Ir Ibrahim Ahmad,M.Si ketika membuka MQK Santri Dayah ke II tingkat Kabupaten Bireuen tahun 2021 yang dilaksanakan di Kampus Institut Agama Islam (IAI) Almuslim, Paya Lipah Peusangan, Kabupaten Bireuen-Aceh selama 4 hari yaitu Selasa –Jumat 21-24 September 2021.
Disebutkan pula bahwa MQK dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan mutu santri dayah dan meningkatkan kapasitas karakter serta daya saing santri yang nantinya mampu menumbuhkan kepercayaan dan membangun semangat dalam meraih prestasi di masa-masa yang akan datang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“ Kita harus mengetahui bahwa santri akan menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan akan tetapi mereka (Santri) harus merajut dengan erat kekompakan sehingga kokoh.” Paparnya sembari mengatakan hal ini adalah momentum bangkitnya generasi umat Islam yang akan datang, sebagai masyarakat berilmu menjadi tafaqquh fiddin yang mampu memperteguh keimanan kita kepada Allah SWT.
Diharapkan dengan pelaksanaan MQK dapat mendorong peran pendidikan dayah dalam meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan santri yang profesional, berakhlakul karimah, kreatif, inovatif di Kabupaten Bireuen yang telah ditetapkan sebagai Kota Santri.
Sementara pada kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, H Jufliwan, SH.,MM, melaporkan, pelaksanaan Musabaqah Qira’atul
Kutub Tahun 2021 untuk meningkatkan kualitas kemampuan santri dalam lingkungan dayah serta memantapkan kerja sama yang lebih baik dengan Dinas Pendidikan Dayah.
Dikatakan, dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dayah ke arah yang lebih baik agar mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa Arab (kutub at-turats) dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab.
H Jufliwan melaporkan bahwa para peserta MQK Ke-II Tingkat Kabupaten Bireuen Tahun 2021 berjumlah 87 peserta yang merupakan unsur dari Santri Dayah Dalam Kabupaten Bireuen. yang terdiri dari Marhalah (Tingkatan) Ula (Pemula) yaitu Bidang Akhlak, Tauhid, tingkat Wustha (Tengah) Bidang Fiqh, Tarikh, Tafsir, Hadist, serta Marhalah Ulya (Paling Tinggi) yaitu Bidang Nahw, Ushul Fiqh, Ilmu Tafsir, dan Balaghah (Kesesuaian).
Pelaksanaan MQK berlangsung selama empat hari (21-24 September 2921 yang dilaksanakan di Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, dengan Penerapan Protokol kesehatan yang ketat dan selalu dalam keadaan berwudhuk.
Selain itu tambah H Jufliwan , Dewan Hakim terdiri dari Akademisi lulusan Dayah yang memiliki Integritas, dan sudah cukup berpengalaman dibidangnya masing-masins oleh karena itu kami harapkan kepada santri dayah sebagai peserta kiranya berperan aktif dalam kegiatan ini dan juga kami harapkan untuk mengikutinya secara seksama,” sebutnya.(LM 067)